Riyadh, Purna Warta – Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani mengkritik komunitas internasional karena diam terhadap penderitaan warga sipil Palestina dan mengutuk pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.
“Apa yang terjadi di Gaza merupakan ancaman nyata di semua tingkatan. Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mengapa pemboman terhadap rumah sakit menjadi serangan biasa dengan tuduhan palsu bahwa ada terowongan dan instalasi militer di bawahnya?” tanya emir pada pertemuan puncak di Riyadh.
Baca Juga : Warga Pro Palestina di Inggris Serukan untuk Tidak Bayar Pajak
“Mata kami membeku dan hati hancur melihat semua kekejaman ini. Semua ini belum pernah terjadi sebelumnya,” lanjutnya.
“Banyak orang dan negara di seluruh dunia yang pernah berceramah tentang perlunya mematuhi hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan, namun tetap diam di tengah semua kekejaman ini.
“Dunia internasional tetap kebal terhadap semua kejadian ini. Siapa yang bisa membayangkan bahwa rumah sakit akan dibombardir di abad ke-20?” dia berkata.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi di sela-sela pertemuan puncak luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Arab Saudi pada hari Sabtu untuk membahas cara menghentikan serangan Israel terhadap Gaza.
Mengenai meningkatnya krisis di Gaza, presiden Iran juga mengecam sikap diam yang memekakkan telinga dari pemerintah yang mengklaim mendukung hak asasi manusia dan mengecam sikap diam organisasi internasional terhadap kejahatan biadab rezim Zionis terhadap warga Palestina yang tidak berdaya.
Dia termasuk di antara beberapa pemimpin Arab dan Muslim lainnya yang berbicara pada pertemuan puncak bersama Liga Arab dan OKI di ibu kota Saudi pada hari Sabtu.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan “kebijakan hukuman kolektif” di Gaza tidak dapat diterima dan “tidak dapat dibenarkan untuk membela diri atau klaim lainnya”.
Recep Tayyip Erdogan dari Turki mengatakan konferensi perdamaian internasional harus diadakan untuk mencari solusi permanen atas masalah Palestina.
Baca Juga : Israel Berencana Lakukan Eksodus Paksa Warga Palestina Menjelang Serangan Rafah
Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas meminta AS untuk menekan Israel agar menghentikan serangannya di Gaza. Dia mengatakan orang-orang Palestina sedang menghadapi “perang genosida yang tak tertandingi”.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menyerukan segera diakhirinya operasi militer dan pembebasan tawanan.
Setidaknya 11.078 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.