Teheran, Purna Warta – Sebuah tim anggota parlemen Iran berangkat ke Swiss untuk berpartisipasi dalam Sidang Majelis Uni Antar-Parlemen (IPU). Sidang Majelis IPU ke-151 akan berlangsung di Jenewa pada 19-23 Oktober.
Seluruh badan hukum IPU, termasuk Dewan Pengurus, Komite Tetap, Komite Hak Asasi Manusia Anggota Parlemen dan Komite Masalah Timur Tengah, serta Forum Anggota Parlemen Perempuan dan Forum Anggota Parlemen Muda, akan bertemu pada kesempatan ini.
Debat Umum akan berfokus pada tema umum “menegakkan norma-norma kemanusiaan dan mendukung aksi kemanusiaan di masa krisis”.
Majelis juga diperkirakan akan mengadopsi resolusi mengenai pokok bahasan darurat dan pokok bahasan yang dibahas oleh Komite Tetap Demokrasi dan Hak Asasi Manusia yang berjudul “mengakui dan mendukung korban adopsi internasional ilegal dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah praktik ini”.
Dengan latar belakang 120 konflik yang sedang berlangsung dan 310 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia – sebagaimana didokumentasikan oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) – ratusan legislator akan berkumpul di Swiss untuk memajukan aksi parlementer yang melindungi hukum humaniter internasional, mempertahankan independensi upaya bantuan, dan memperkuat komitmen multilateral.
Brunei Darussalam diperkirakan akan disambut sebagai Parlemen Anggota IPU ke-182, yang akan meningkatkan universalitas Organisasi tersebut. Beberapa badan internasional juga diperkirakan akan diakui sebagai pengamat tetap.
Sidang ini akan menampilkan pengumuman pemenang Penghargaan Cremer-Passy 2025, yang menghormati seorang anggota parlemen yang telah menunjukkan kepemimpinan luar biasa dalam kesetaraan gender, tema IPU tahun ini.