Washington, Purnawarta – AS dikabarkan telah memindahkan sejumlah kapal perang dan kapal induk USS Gerald R. Ford dari pangkalan-pangkalannya di Timur Tengah ke perairan sekitaran Israel. Kapal induk Ford dilengkapi dengan pesawat pengintai E2-Hawkeye. Pesawat tersebut dapat mendeteksi dan memberi peringatan serangan misil. Kapal tersebut juga membawa jet tempur F-18 dan helikopter. USS Gerald R. Ford memiliki rumah sakit dengan ruang ICU dan unit gawat darurat dengan 40 dokter dan ahli bedah.
Baca Juga : Percakapan Telepon Al-Mashat dengan Sekjen Jihad Islam
Times of Israel menyebutkan bahwa pasukan Special Ops Amerika saat ini sedang membantu militer Israel dalam perencanaan dan intelijen. Pengiriman pertama persenjataan dari Amerika Serikat juga telah sampai di Israel. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin juga dikabarkan akan segera tiba di Israel pada Jumat (13/10) untuk bertemu dengan petinggi Israel dan membicarakan apa saja yang bisa disediakan oleh AS.
AS memutuskan untuk tidak terlibat langsung dalam perang ini karena khawatir keikutsertaan AS secara langsung akan menyulut ketegangan lebih besasr di tingkat regional. Karena itu, misi utama pasukan AS termasuk kapal perang dan kapal induk adalah menjadi pagar betis untuk menahan Hezbollah dan kekuatan perlawanan lain untuk membuka front baru di utara dan timur.
AS menyatakan siap menyediakan segala bantuan yang dibutuhkan Israel dalam memerangi Jalur Gaza. Austin menyebutkan bahwa saat ini AS membantu dengan mengirim personel dan persenjataan yang dibutuhkan Israel. Personel tersebut selain membantu Israel dalam perencanaan dan intelijen juga membantu Israel untuk memberi konsultasi soal menangani urusan tawanan. Personel tersebut tidak bisa dilibatkan dalam operasi dan misi di lapangan.
Baca Juga : Suriah dan Negara-Negara Arab Bahas Kejahatan Israel di Gaza
Adapun persenjataan yang dikirim AS untuk Israel meliputi bom, alat navigasi dan misil untuk mengisi ulang sistem pertahanan udara Iron Dome. AS juga mengirimkan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower langsung dari Norfolk, Virginia, Amerika Serikat. Pentagon juga memerintahkan untuk menyiagakan skuadron jet tempur A-10, F-15 dan F16 untuk serangan udara apabila dibutuhkan oleh Israel.