Badan Militer Nasional di Suriah Dibentuk untuk Lawan Separatisme

Damaskus, Purna Warta – Setelah ketegangan yang terjadi akibat salah satu anggota pasukan keamanan dalam negeri Suriah terbunuh oleh kelompok bersenjata di kota Jaramana, pinggiran Damaskus, situasi kembali tenang di kota tersebut. Di tempat lain, di Provinsi Al-Suwayda, badan militer nasional Suriah dibentuk.

Baca juga: Perselisihan Turki dan Israel di Suriah Memperebutkan Kendali

Meskipun peristiwa ini menyebabkan pengerahan militer di desa-desa Jaramana dan Al-Malihah di pinggiran Damaskus, pada akhirnya kesepakatan gencatan senjata berhasil dicapai.

Sementara itu, provinsi Al-Suwayda di selatan Suriah sedang membentuk sebuah badan militer nasional untuk menghadapi apa yang disebut sebagai rencana separatis.

Peristiwa terbaru di Jaramana menunjukkan bahwa beberapa wilayah masih berada di luar kendali otoritas Damaskus. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Pemerintahan Sementara Suriah yang dipimpin oleh Al-Joulani. Meskipun pemerintahan sementara berusaha menunjukkan ketegasannya dalam mengontrol situasi sepenuhnya, ancaman dari Kementerian Keamanan Israel untuk campur tangan demi melindungi komunitas Druze di Jaramana semakin menambah tekanan terhadap pemerintahan sementara Al-Joulani.

Menurut laporan surat kabar Al-Akhbar, yang mengutip sumber-sumber lokal di Jaramana, situasi di kota tersebut berpotensi berkembang menjadi bentrokan yang lebih luas.

Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa pemerintah juga tidak dapat sepenuhnya mengendalikan kota tersebut.

Menurut laporan kantor berita Al-Akhbar, sumber-sumber ini menyerukan pendekatan yang bijaksana dalam menangani situasi serta menolak segala bentuk campur tangan asing.

Dalam konteks yang sama, Partai Al-Liwaa Al-Suri di Al-Suwayda mengeluarkan pernyataan yang menyerukan penerimaan federalisme sebagai sistem pemerintahan di Suriah. Mereka menegaskan bahwa sistem ini bukan bentuk pemecahan dan pembagian negara, melainkan hanya sistem administratif dengan tetap mempertahankan afiliasi politik dengan Damaskus.

Permintaan ini muncul di tengah kemunculan berbagai kelompok, termasuk Partai Al-Liwaa Al-Suri, yang dilaporkan mendapat dukungan dari rezim Zionis, serta Dewan Militer di Al-Suwayda, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Pasukan Demokratik Suriah (QSD).

Di sisi lain, ada juga kelompok yang berupaya menjaga persatuan nasional Suriah dan menolak segala bentuk ketergantungan pada pihak asing.

Beberapa sumber di Al-Suwayda dalam wawancara dengan surat kabar Al-Akhbar mengungkapkan bahwa sekelompok perwira pensiunan sedang bersiap untuk membentuk “Tentara Nasional Suriah” guna menghadapi proyek-proyek separatis. Mereka menegaskan bahwa tentara ini tidak akan beroperasi melawan Damaskus, melainkan bertujuan untuk menekan Kementerian Pertahanan agar membentuk tentara nasional yang mencakup seluruh rakyat Suriah.

Baca juga: Ansarullah Siap Lanjutkan Operasi Hadapi Israel

Sumber-sumber tersebut menekankan bahwa situasi saat ini—termasuk pembentukan kementerian dari satu kelompok tertentu dan berlanjutnya pelanggaran—telah menciptakan peluang bagi musuh yang menunggu kesempatan untuk menguasai masa depan Suriah.

Mereka juga menegaskan bahwa penduduk Al-Suwayda serta komunitas Druze tidak akan berkompromi terhadap identitas nasional mereka. Mereka meminta pemerintah sementara di Damaskus untuk mengubah pendekatannya dan menjamin hak-hak seluruh warga Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *