Beirut, Purna Warta – Setidaknya tujuh orang tewas ketika pesawat tempur Israel membom sebuah pusat darurat di Lebanon selatan dekat perbatasan dengan wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1948 dengan rudal udara-ke-permukaan, menurut sumber keamanan Lebanon.
Dua sumber, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan pada Rabu pagi bahwa serangan itu menargetkan pusat darurat dan bantuan Kelompok Islam di desa Habbariyeh di Lebanon selatan.
Jamaa Islamiya, sebuah kelompok Lebanon yang terkait erat dengan gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “sejumlah” orang telah terbunuh, dan menyebut serangan itu sebagai “kejahatan keji.”
Seorang pejabat dari kelompok tersebut mengatakan “tujuh penyelamat” tewas dalam serangan udara tersebut.
Pejabat Jamaa Islamiya lainnya, yang juga meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan selusin staf medis berada di pusat darurat pada saat serangan terjadi, dan menambahkan bahwa banyak jenazah sedang ditarik dari reruntuhan.
Anggota parlemen Lebanon Hassan Mrad mengatakan “agresi Israel terhadap Habbariyeh menambah daftar panjang kejahatan Israel.”
Israel telah melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak awal serangan gencarnya terhadap Jalur Gaza pada awal Oktober.
Serangan Israel merobohkan sebagian bangunan di kota Nabatiyeh di Lebanon selatan pada 14 Februari, menewaskan tujuh anggota keluarga yang sama, termasuk seorang anak, kata Kantor Berita Nasional resmi Lebanon. Seorang anak laki-laki yang awalnya dilaporkan hilang ditemukan hidup di bawah reruntuhan.
Dalam serangan Israel yang terpisah, seorang wanita dan dua anaknya terbunuh di desa as-Sawana di Lebanon selatan.
Rezim Israel melancarkan permusuhan yang menghancurkan di Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina yang dipimpin Hamas melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Penggerebekan Israel mengakibatkan serangan balasan dari Hizbullah yang mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Gerakan ini telah berjanji untuk terus melakukan operasi pembalasan selama rezim Tel Aviv terus melakukan serangan gencar di Gaza.
Kampanye Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 32.414 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. 74.787 orang lainnya juga terluka.