Jawa Timur, Purna Warta – Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini, meminta kepada calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji, tak lupa dengan janji kampanyenya.
Hal itu, dikatakan Risma menyusul keunggulan pasangan Eri-Armuji berdasarkan hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survei, di Pilkada Surabaya 2020.
“Saya berharap karena janji itu utang, jadi apa yang sudah dijanjikan kepada warga Surabaya harus bisa direalisasikan,” kata Risma, dalam pidatonya di Kantor DPC PDI Perjuangan, Jalan Setail, Surabaya, Rabu (9/12).
Risma mengatakan dirinya memiliki impian Kota Surabaya akan menjadi kota yang jauh lebih maju, jika dipimpin oleh anak-anak muda, yang mampu bekerja lebih cepat dan inovatif.
Sementara itu, berdasarkan hasil penghitungan cepat atau quick count Charta Politika, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji unggul sementara.
Eri-Armuji terpantau mengantongi 56,49 persen suara, sedangkan lawannya Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno memperoleh 43,51 persen. Hasil tersebut berasal dari 98,33 persen suara yang masuk dalam quick count per 19.24 WIB, Rabu (9/12).
Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Surabaya yang telah memilih jagoan PDIP di Pilkada Surabaya. Dengan keunggulan sementara ini, Risma mengaku pembangunan yang dilakukannya selama dua periode memimpin Surabaya akan terus berlanjut.
“Kami berterima kasih kepada seluruh warga Kota Surabaya telah memberikan kepercayaan kepada calon kami dan mudah-mudahan kita bisa bersama-sama untuk membangun kota Surabaya,” ujarnya.
Tak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berharap, bahwa setelah pencoblosan, seluruh masyarakat di Kota Pahlawan bisa bersatu kembali, tidak ada lagi perpecahan, perbedaan, dan permusuhan karena perbedaan pilihan politik.
“Selesai ini kita adalah satu keluarga besar kembali warga Surabaya. Tidak ada perpecahan, tidak ada lagi perbedaan, tidak ada lagi permusuhan,” kata dia.
Baca juga: Pilkada Serentak Pertama di Tengah Pandemi Digelar Hari ini