Mataram, Purna Warta – Koalisi partai NasDem, Demokrat, dan PKS atau disebut Koalisi Perubahan saat ini sedang menunggu momen yang pas untuk mengumumkan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya seusai melantik pengurus DPW NasDem Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Sabtu (26/8/2023).
“Kami yang pertama kali deklarasi capres (calon presiden). Kami lihat momentum (untuk umumkan bacawapres),” kata Willy.
Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan itu menjelaskan alasan belum diumumkannya sosok pendamping Anies adalah untuk mendapatkan efek kejutan. “Ada dua variabel yang Koalisi Perubahan lihat dan hitung. Pertama, element of suprise. Kedua, kami lihat momentum. Kapan akan diumumkan, bagian dari proses yang kami hitung,” jelasnya.
Meski begitu, Willy menyerahkan sepenuhnya pilihan cawapres kepada Anies bersama partai koalisi. “Cawapres kami serahkan kepada Pak Anies. Kami sami’na wa atho’na, siapa yang dipilih kami usung,” imbuhnya.
Sebelumnya, Willy mengomentari hasil sejumlah survei yang menempatkan rendahnya elektabilitas Anies Baswedan. Posisi Anies kerap berada di posisi paling buncit dibandingkan dua bakal calon presiden (bacapres) lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Willy menyebut ada tangan-tangan tak terlihat yang ingin menggagalkan Anies sebagai calon presiden (capres) 2024. Menurut dia, Anies merupakan simbol perubahan yang diharapkan publik. Anggota DPR itu mengeklaim sekitar 81 persen suara publik menginginkan adanya perubahan.
“Suara perubahan itu besarnya 81 persen dan itu ada pada Anies. Masalah dia nomor tiga (dalam survei elektabilitas), kita lihat saja. Kami punya pengalaman di Pilkada DKI,” pungkasnya.