Purna Warta — Dua pelaku bom bunuh diri di Makassar merupakan pasangan yang baru saja menikah 6 bulan. Pengantin baru L dan YSF berhalusinasi bahwa kematiannya berdua sebagai bulan madu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan pengantin baru berinisial L dan YSF, pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, menganggap aksinya sebagai bulan madu. Boy mengingatkan warga agar tidak mencontoh aksi pasangan suami istri (pasutri) tersebut.
“Menurut mereka itu adalah sebagai (bulan madu) yang terbaik dengan cara yang sangat kita sayangkan,” kata Boy di Makassar, Selasa (30/3/2021).
Boy menyampaikan pernyataan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Makassar Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Selepas pertemuan itu, Boy kembali menjelaskan pernyataannya. Boy menegaskan menganggap aksi bom bunuh diri sebagai bagian dari bulan madu tak dapat diterima akal sehat dan menyalahi ketentuan agama mana pun.
“Harusnya kalau pengantin baru, secara rasional kan akal sehat kita menikmati masa-masa pengantin baru, kebersamaan kita,”kata Boy kepada wartawan.
“Tetapi sebagai pengantin baru, mengapa harus memilih jalan seperti ini. Bunuh diri tidak ada agama yang mengajarkan untuk boleh bunuh diri,” sambung Boy.
Menurutnya, aksi bom bunuh diri bukanlah kehidupan. Dia meminta pasangan pengantin pelaku tidak dicontoh siapa pun.
“Itu berarti tidak berani hidup, kalau mau berani hidup harus hadapi kehidupan yang baik, ikhtiar, doa. Jadi janganlah pasangan pengantin ini jadi contoh, karena tidak dibenarkan agama mana pun,” tegasnya.
Untuk diketahui, 2 pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, yaitu L dan YSF, baru menikah sekitar 6 bulan lalu. Mereka dinikahkan tersangka teroris lain.
“Saudara L dan YSF ini beberapa bulan yang lalu, tepatnya 6 bulan lalu, dinikahkan oleh Risaldi,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3).
Sigit mengatakan Risaldi adalah tersangka teroris yang ditangkap pada Januari 2021. Dia merupakan kelompok JAD yang terkait dengan pengeboman Gereja di Jolo, Filipina, pada 2018.
“Risaldi yang beberapa waktu lalu telah ditangkap di Januari,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan ibu kandung dari pelaku wanita, EM yang menyebut putrinya memang baru menikah dengan L sekitar 7 bulan yang lalu. “(Menikah) 7 bulan lalu. (Kegiatan) jualan online, saya tahu dia jualan online dan suaminya yang antar makanan,” ujar ibu kandung dari pelaku bom bunuh diri, EM, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Senin (29/3).
Baca juga: Ini Dia Surat Wasiat Tersangka Teroris Bom Bunuh Diri Makassar