Jakarta, Purna Warta – Aktivis 98, Andi Arief, yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen PT PLN (Persero), angkat bicara menanggapi penetapan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Andi Arief, yang dahulu menentang rezim Orde Baru, kini memiliki dua sikap terkait pemberian gelar tersebut.
Sebagai seorang kader partai, politikus Partai Demokrat ini menyatakan menerima keputusan tersebut. Namun, sebagai sikap pribadi, ia menyatakan penolakan.
“Saya menerima Pak Harto mendapat gelar pahlawan karena Ketua Umum Partai saya mendukung pemberian gelar itu oleh Presiden Prabowo,” kata Andi Arief.
Ia melanjutkan, “Tetapi sebagai pribadi saya tidak setuju dengan alasan yang cukup banyak di luar alasan rekonsiliasi,” imbuh dia.
Andi Arief merupakan politikus Partai Demokrat, yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Perlu diketahui, kakek AHY, Sarwo Edhie Wibowo, juga turut dianugerahi gelar pahlawan bersama-sama dengan Soeharto oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menyimpulkan sikapnya, Andi Arief menegaskan, “Sebagai anggota partai menerima, sebagai pribadi tidak setuju,” ujar dia.


