Asahan, Purna Warta – Beberapa warga desa di Asahan Sumatera Utara (Sumut) menderita gatal-gatal, hal ini diduga kuat karena air sungai tercemar limbah. Warga sendiri berinisiatif memasang plang larangan supaya tidak memakai air sungai tersebut untuk mandi cuci kakus (MCK).
Pencemaran ini diperkirakan sudah 3 bulan terjadi, aliran sungai pematang
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Aliran sungai pematang yang diduga tercemar limbah ini dilintasi tiga desa di antaranya Pematang Sei Baru, Silo Baru dan Lubuk Palas.
“Kami pikir penyakit gatal biasa. Lama kelamaan makin banyak masyarakat yang mengeluh gatal-gatal terutama yang tinggal di pinggir Sungai ini,” kata Amin warga desa Pematang Sei Baru kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).
Namun anehnya, walau air sungai sudah tercemar, tak ada penampakan perubahan pada warna air atau bau air sungainya.
“Kalau tercemarnya disebabkan limbah atau apa kami belum tau. Karena air tak berubah warna. Tapi setiap ada orang yang mandi-mandi di sini pasti langsung gatal-gatal. Makanya dipasang plank supaya diketahui masyarakat jangan digunakan ini sungainya,” ujarnya.
Banyaknya keluhan penyakit gatal-gatal dibenarkan oleh Suriana, petugas Puskesmas pembantu desa setempat. Menurutnya sepekan terakhir memang banyak warga datang mengeluhkan penyakit alergi pada kulit.
“Penyakit ini memang menular. Jadi kalau sudah ada anggota keluarga yang terkena bisa kena ke yang lain,” ujarnya.
Dalam kondisi ini kata Suriana, biasanya pasien diberikan obat gatal berupa tablet maupun salep dan digunakan secara terus menerus.
“Bisa sembuh kalau rutin digunakan obatnya tapi kalau kena lagi bisa kumat dia. Kalau anak anak itu bisa demam, paling parah bisa bernanah,” terangnya.
Muhammad Yamin, kepala Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Pematang Sei Baru telah melaporkan kejadian ini ke aparat pemerintah desa untuk diteruskan ke kecamatan hingga kabupaten.
“Kami harap ada penanganan lah. Ini penyebab gatal-gatal apakah karena limbah air sungai atau apa kita kan enggak ngerti. Karena makin banyak laporan masyarakat yang kena alergi kulit ini terutama orang tua dan anak anak,” katanya.