PurnaWarta – Seorang pengunjung berkunjung ke kawasan wisata karst Bukit Tamulun, Desa Berkun, Limun, Sarolangun, Jambi, Rabu (17/11). (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.)
Karst Bukit Tamulun yang berada di hutan adat Tamulun Indah di bagian hulu Sungai Batang Limun merupakan salah satu wisata alam potensial namun tengah menghadapi ancaman perluasan aktivitas penambangan emas tanpa izin di bagian hilirnya. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.
Kabut yang menyelimuti kawasan wisata karst Bukit Tamulun, Desa Berkun, Limun, Sarolangun, Jambi. Warga berdiri di mulut Gua Mat Ali, Desa Mersip, Lanskap Bukit Bulan, Limun, Sarolangun, Jambi. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.)
Data Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Limau Unit VII Hulu Sarolangun menyebutkan kawasan Lanskap Bukit Bulan yang berada di enam desa memiliki 200 lebih gua, yang sebagian besarnya berfungsi sebagai sumber air. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.)
Ada lebih dari 30 gua dan ceruk di Lanskap Bukit Bulan yang juga memiliki potensi arkeologis, karena ditemukan peninggalan budaya dari masa prasejarah. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/wsj.)