Beijing, Purna Warta – Baru-baru ini China telah meluncurkan program progresif terbaru yaitu matahari buatan yang panasnya 15 kali lipat dari matahari asli. Tentunya, di dalam dunia teknologi ini merupakan suatu pencapaian luar biasa yang belum dilakukan oleh negara lain.
Panas buatan ini akan terkurung dalam sebuah wadah bernama Tokamak HL-2M. Panasnya bisa mencapai 150 juta derajat celsius, atau 15 kali dari panas inti matahari.
Menurut KepalaPusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir BATAN, Dhandang Purwadhi, Tokamak HL-2M menggabungkan dua unsur ringan berupa material deuterium (D) dan tritium (T) yang dipanaskan sehingga membentuk sebuah plasma.
Plasma ini nantinya dipanaskan dan bergerak dalam kecepatan tinggi. Setiap partikelnya akan berbenturan dan menghasilkan sebuah reaksi, bernama reaksi fusi.
“Ceritanya ada material D dan T tadi, dipanaskan dalam suhu 10 pangkat 9 derajat celcius, kemudian setelah elektronnya lepas semua dia akan menjadi plasma, plasma tersebut akan bergerak dalam kecepatan tinggi, terjadi reaksi fusi,” kata Dhandangsaat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/12).
Reaksi fusi sendiri merupakan salah satu energi nuklir. Energi ini yang digadang-gadang memiliki panas melebihi inti matahari dan berguna sebagai energi terbarukan ramah lingkungan yang menggantikan energi fosil.
Untuk menjaga energi tersebut tetap berada dalam wadah, lapisan dalam Tokamak memanfaatkan gaya magnet berupa pertemuan dua kutub positif sehingga menghasilkan energi tolak-menolak.
Dengan memanfaatkan gaya magnet, plasma yang sudah tercipta bisa tergantung di tengah tabung yang berbentuk donat tersebut. Sehingga panas dipastikan tidak akan menyentuh tabung dan minim risikokebocoran.
“Sebelum berbentuk plasma, dia memang berada di dasar pipa, tapi begitu dipanaskan, dia berubah menjadi plasma dan berada di tengah-tengah, kemudian di ruangan pipa donatnya dikasih listrik yang sangat tinggi sehingga terjadi medan magnet,” kata Dandhang.
Tabungnya sendiri memanfaatkan materialtungstenyang mempunyai titik leleh 3.422 derajat celcius. Bagian dalam tabung dilapisi dengan lapisan grafit dengan titik leleh 3.600 derajat celcius.
Baca juga: Harga Xiaomi Mi 10T dan Pro di Indonesia Sudah Dirilis