[KARIKATUR] – Tiga Sekawan Dalam Kekejaman

Siapa yang paling kejam?

Al kisah ada tiga orang sahabat yang sedang duduk ngobrol di sore hari. Sahabat satu Bernama “Rewel”, sahabat dua Bernama “Rikatu” dan sahabat tiga Bernama “Rabsu”.
Rewel berkata kepada dua sahabatnya bahwa dia adalah orang yang paling jahat dan kejam di muka bumi. Kedua sahabatnya tertawa dan mencibir, Jahat dari mana?? Mana buktinya?
Tidak lama kemudian, melintas di depan mereka seorang Wanita tua dan seorang ibu yang sedang menggendong anak kecil.
Rewel berkata: Kalian mau bukti kan? Nih aku buktikan kalau aku adalah orang yang paling jahat dan kejam di muka bumi ini.
Rewel berdiri dan menghampiri Wanita tua dan perempuan yang sedang menggendong anak. Tanpa basa-basi Rewel memukuli Wanita tua dan perempuan tersebut serta anak kecil sampai babak belur. Lalu Rewel kembali ke tempat duduknya dan berkata kepada dua temannya: Sudah lihatkan kalian kekejamanku??
Rikatu berkata: Ah biasa aja. Nih liat aku… Rikatu berdiri dan mengambil balok kayu dan memukuli Wanita tua, ibu dan anak tersebut yang sudah tergeletak tidak berdaya di atas tanah sampai darah mengalir dan memuncrat ke seluruh arah.
Setelah itu Rikatu berkta: Ini baru Namanya kejam, di mana kalian menindas mereka yang sudah tidak berdaya karena sudah terluka dan terkapar.
Rewel berkata: Dahsyat kamu Rikatu, kejam sekali kamu…
Namun Rabsu berkata: Yang paling Jahat, Kejam dan sadis adalah aku.
Rewel dan Rikatu berkata: Kejam bagaimana?? Kamu tidak melakukan apa-apa kok.
Rabsu berkata: Ya aku adalah orang yang paling jahat, kejam dan sadis di muka bumi ini.
Rewel dan Rikatu kembali berkata: Kok bisa?
Rabsu berkata: Tahukah kalian siapa Wanita tua, perempuan dan anak kecil itu?
Rewel dan Rikatu berkata: Tidak.
Rabsu kembali berkata: Mereka adalah Ibu, Istri dan anakku. Ya, aku adalah manusia yang paling bejat, jahat, kejam dan sadis serta bengis di muka bumi ini karena aku tidak melakukan apa-apa ketika aku melihat ibu, istri dan anakku dipukuli habis-habisan di depan mataku hingga hampir mati seperti sekarang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *