Di tengah perang dan kerusuhan di kawasan, Iran menggelar pemilu presiden yang kompetitif, damai dan tertib untuk menunjukkan stabilitasnya dan membantah klaim beberapa pakar Iran dari beberapa negara dunia.
Baca juga: [KARIKATUR] – Iran dan Rusia Sepakat Hilangkan Dolar Dalam Setiap Transaksinya
Stabilitas politik dan mekanisme penyelenggaraan pemilu yang terhormat menunjukkan kehati-hatian Pemimpin Besar Revolusi Islam, Imam Khamenei, dan komitmen rakyat Iran terhadap transisi kekuasaan secara demokratis, bahkan dalam keadaan sulit.
Saya memasuki kampanye pemilu dengan program yang menekankan pada “reformasi”, “memperkuat persatuan nasional” dan “interaksi konstruktif dengan dunia” dan akhirnya saya berhasil mendapatkan kepercayaan dari warga negara saya, bahkan para pemuda dan pemudi yang tidak puas dengan kondisi umum di negaranya.
Kepercayaan ini sangat berharga bagi saya, dan saya bertekad untuk memenuhi janji-janji yang saya buat kepada rakyat negara saya selama kampanye pemilu dengan menciptakan konsensus, baik di dalam negeri maupun internasional.
Pada awalnya, saya ingin menekankan bahwa pemerintah saya akan menempatkan pelestarian kehormatan nasional Iran dan martabat internasional sebagai agenda utama dalam situasi apa pun.
Baca juga: [KARIKATUR] – Tidak Terpengaruh Lagi Dengan Berbagai Sanksi Barat Perekonomian Iran Terus Tumbuh
Kebijakan luar negeri Iran didasarkan pada prinsip-prinsip “kehormatan, kebijaksanaan dan kemanfaatan” dan rancangan serta pelaksanaannya dipercayakan kepada presiden dan pemerintah. Saya bermaksud menggunakan semua wewenang yang diberikan kepada saya dalam posisi ini untuk mencapai tujuan besar tersebut.
Dengan pendekatan ini, pemerintahan saya bermaksud menerapkan kebijakan kemaslahatan yang sejalan dengan kepentingan nasional, pembangunan ekonomi, dan kebutuhan perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia dengan menciptakan “keseimbangan” dalam hubungan dengan semua negara. Dalam hal ini, kami menyambut baik upaya tulus untuk mengurangi ketegangan dan akan menanggapi kejujuran dengan kejujuran.
Pemerintahan baru akan memperkuat hubungan dengan tetangga dan menempatkannya menjadi prioritas. Kami akan mengupayakan pembentukan “kawasan yang kuat”, bukan hubungan di mana satu negara berusaha mendominasi negara lain.
Saya sangat yakin bahwa negara-negara yang bertetangga dan bersaudara tidak boleh menyia-nyiakan sumber daya mereka yang berharga untuk kompetisi yang menguras tenaga, perlombaan senjata, dan pembatasan satu sama lain yang tidak perlu.
Sebaliknya, tujuan kita adalah menciptakan lingkungan di mana sumber daya setiap orang didedikasikan untuk kemajuan dan pembangunan kawasan, demi kepentingan bersama semua orang.