[KARIKATUR] – MUI Tegaskan Yahya Waloni Bukan Ustadz

Terkait kasus penistaan agama yang dilakukan Yahya Waloni, Ketua Majelis Ulama Indonesia atau MUI Cholil Nafis angkat bicara.

Menurut Cholil, Yahya tak bisa dikategorikan sebagai ‘ustadz’ lantaran ilmunya terbilang masih kurang. Pada program Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang di tvOne, label ‘ustadz’ seharusnya tak diberikan ke sembarang orang.

Bahkan, kata dia, di Timur Tengah status tersebut hanya diberikan kepada penceramah yang telah menyelami ilmu agama secara akademik.

Di sisi lain, tidak ada aturan yang membuat MUI mesti melarang. Apalagi, aktivitas keagamaan di kehidupan masyarakat sehari-hari juga tak bisa dipantau hingga dilarang.

“Berbeda dengan negara sebelah seperti di Malaysia atau Brunei memang ada ketentuannya. Di kita tidak bisa melarang,” tuturnya.

Apakah Yahya Waloni pantas disebut Ustadz? Cholil menjelaskan, MUI memiliki kriteria sendiri untuk memastikan penceramah layak disebut ustadz atau tidak. Namun, yang pasti, Yahya tidak masuk ke dalamnya.

“Kalau itu (Yahya Waloni) bukan ustadz berstandar MUI. Kalau di luar disebut ustadz sangat luas tentang terminologi ustadz,” tegasnya.

Cholil juga menyarankan, ketimbang mengundang penceramah yang gemar memaki-maki agama lain, bakal lebih baik jika masjid atau kelompok masyarakat mengundang penceramah yang menyejukkan hati, dan mampu menebar inspirasi kepada umat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *