Republik Islam Iran selalu berupaya menjalin hubungan baik dan bersahabat dengan Turki dalam beberapa dekade terakhir.
Kunjungan rutin pejabat senior Iran ke Ankara dan kunjungan balasan pejabat Turki ke Iran, serta penandatanganan berbagai nota kesepahaman dan perjanjian antara kedua negara, merupakan bukti kuat keinginan Tehran untuk memperluas hubungan secara komprehensif dengan tetangga barat lautnya dan meningkatkan tingkat kerja sama.
Sikap dan niat Iran yang bersahabat dan baik hati terhadap Turki telah berkali-kali diungkapkan dengan jelas kepada para pejabat Turki, terutama Presiden Recep Tayyip Erdogan, termasuk selama kudeta yang gagal pada Juni 2016.
Reza Hakan Tekin, duta besar Turki untuk Tehran saat itu, mengatakan dalam konferensi pers mengenai hal ini: “Turki sangat berterima kasih atas dukungan Iran pada malam kudeta. Ini adalah persahabatan sejati. Kami juga mendukung Iran.” Oleh karena itu, Tehran kini mengharapkan pendekatan serupa dari Turki.
Mengingat keanggotaan Turki di NATO dan keselarasannya dengan kebijakan organisasi militer Barat ini, Ankara seharusnya mengambil sikap dan tindakan yang lebih hati-hati dalam mendukung rencana dan tindakan AS di kawasan, terutama terhadap Iran.
Menurut situs web Turki “Turkish Minute” pada 17 Juni 2025, AS telah menggunakan fasilitas militernya di Turki, termasuk stasiun radar Kürecik, yang terletak di kota Kürecik di provinsi Malatya di Turki tenggara dan didirikan pada tahun 2012 untuk digunakan oleh NATO sebagai radar peringatan, selama serangan militer rezim Zionis terhadap Iran.
Tentu saja, Tehran berharap bahwa dalam setiap kemungkinan petualangan militer oleh Israel dan AS terhadap Iran, Ankara tidak akan mengizinkan penggunaan wilayahnya atau fasilitas militer NATO dan AS di Turki untuk menyerang Iran.