Purna Warta — Dalam artikel kemarin kita mengetahui bahwa Sayidina Ali bin Abi Thalib ra mengatakan ketika seseorang mencinta maka ia akan ramah dan penuh dengan kasih sayang. Selain itu beliau juga berpesan untuk tidak menjual murah cinta kita.
Sekarang kita akan membahas poin lainnya tentang cinta dari kalam Sayidina Ali bin Abi Thalib ra.
Berhati-hati terhadap cinta
“Mata pecinta buta terhadap cela dari yang dicinta dan telinga pencinta tuli akan keburukan dari yang dicinta.”
Maka dari itu ketika kita mencintai seseorang, kita juga harus bisa mengontrol diri kita sehingga kita tidak terjebak dalam sebuah fenomena cinta yang bisa membutakan mata dan menulikan telinga, yang menjadikan kita hilang arah dan tak mau menau dari siapa saja yang kita cintai.
Pecinta akan membahagaikan yang dicinta
“Siapa saja yang mencintai kamu maka ia akan membahagiakanmu.”
Manusia mempunyai dua urusan yaitu urusan jasmani dan ruhani. Kebanyakan orang, ketika mendengar kata “Bahagia” mereka langsung masuk pada urusan jasmani atau materi saja, sedangkan urusan ruhani dilupakan.
Tidak sedikit dari orang-orang menjadikan banyak tidaknya materi sebagai tolak ukur tatkala mencari pasangan hidup, teman, ataupun sahabat. Ini merupakan sebuah kekeliruan yang sudah merasuk dalam organ sosial dan harus dibasmi karena dalam diri manusia terdapat dua unsur yang sama-sama punya pengaruh terhadap kebahagiaan.
Inilah cinta menurut Khalifah Ali bin Abi Thalib. Begitu sangat dalam bukan?
Namun tidak begitu, mungkin seseorang bisa membahagiakanmu dalam aspek materi dan ruhani ataupun salah satu dari ini. Apabila ia hanya bisa membahagiakanmu dalam satu aspek saja, terlebih khusus aspek ruhani, maka tetaplah bersamanya, sehingga kalian sebagai pecinta dan yang dicinta sama-sama berjuang untuk mendapatkan dua kebahagiaan tersebut yaitu kebahagiaan materi dan ruhani.