Sana’a, Purna Warta – Perdana Menteri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan bahwa perundingan PBB dengan Sana’a mengenai masalah kemanusiaan tidak dibenarkan.
Abdul Aziz bin Habtour, Perdana Menteri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, menolak upaya PBB dan koalisi agresor Saudi untuk menawar kasus kemanusiaan di Sana’a dan menghubungkannya dengan kasus militer dan politik, serta menekankan bahwa hak asasi manusia tidak dapat dinegosiasikan.
Baca Juga : Lagi, Serangan Udara Koalisi Saudi di Yaman
Dalam sebuah wawancara dengan France 24, dia menekankan: Sayangnya, PBB mendapat tekanan dari negara-negara agresor. Tidak ada pembenaran untuk tawar-menawar dengan Yaman atas masalah kemanusiaan. Menikmati kehidupan yang terhormat adalah hak sah rakyat Yaman, dan mereka berhak menerima obat dan dirawat di rumah sakit.
Bin Habtour mengatakan : Agresi Arab Saudi dan UEA terhadap Yaman dimulai pada 25 Maret 2015 dan berlanjut hingga hari ini. Serangan-serangan tersebut menargetkan sekolah, rumah sakit, dan upacara pernikahan dan upacara berkabung, serta dalam kasus terbaru, sebuah rumah tahanan dibom di kota Sa’dah, sampai saat ini warga sipil terus terbunuh dalam serangan-serangan koalisi sepanjang waktu.
Bin Habtour tentang latihan angkatan laut para agresor melawan Yaman dengan partisipasi rezim Zionis Israel di Laut Merah, mengatakan bahwa: Latihan-latihan ini mencerminkan visi strategis negara-negara yang melakukan latihan-latihan tersebut. Mereka ingin menakut-nakuti seluruh kawasan, dan kami adalah bagian dari kawasan ini.
Baca Juga : Protes Kenaikan Biaya Hidup, Ribuan Massa Banjiri Tel Aviv
Perdana Menteri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan: Negara-negara agresor ingin memberi tahu kita bahwa dunia Barat bersama kita dan bahwa mereka memiliki uang dan membeli senjata dan amunisi. Ini hanya semacam intimidasi. Mereka ingin mengatakan bahwa Laut Merah yang didukung AS adalah danau Israel-Saudi.
Mengenai berita perjanjian awal kapal tanker Safer, yang berlabuh di lepas pantai pelabuhan Ras Isa di al-Hudaidah empat tahun lalu, Ibnu Habtour mengatakan: Sana’a baru-baru ini mengajukan sebuah rencana berkenaan tentang kapal tanker ke PBB dan kami menunggu tanggapan atas rencana ini.
Menurut laporan berita Fars, kapal tanker Safer telah berlabuh di dekat pelabuhan Ras Isa di provinsi Al-Hudaidah Yaman selama sekitar lima tahun dan berisi lebih dari satu juta barel minyak ringan.
Baca Juga : Beberapa Orang Tewas dan Terluka dalam Ledakan di Suriah
Para Pejabat dari Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman sebelumnya telah memperingatkan bencana lingkungan besar, dan mengatakan bahwa ini menimbulkan ancaman yang lebih besar bagi Yaman dan kawasan karena kondisi kapal tanker Safer yang aus dan kemungkinan tumpahan minyak dari kapal lagi.