Perundingan Riyadh-Washington tentang Yaman

Perundingan Riyadh-Washington tentang Yaman

Sana’a, Purna Warta Menteri Pertahanan administrasi Riyadh Khaled bin Salman pada hari Kamis berdiskusi dan berkonsultasi dalam sebuah perundingan dengan Tim Linderking, perwakilan khusus Washington dalam urusan Yaman, dalam hal mencapai solusi politik untuk krisis di negara ini.

Saat mengumumkan berita pertemuannya dengan Linderking, bin Salman menulis di Twitter bahwa dia membahas dan mengevaluasi perkembangan terakhir di Yaman.

Baca Juga : AS Desak Sekutu Untuk Bantu Perjuangan Ukraina Lawan Rusia

Menteri Pertahanan Arab Saudi ini melanjutkan: Dalam pertemuan ini, dibahas upaya bersama untuk mendukung segala cara untuk mewujudkan solusi politik komprehensif atas krisis Yaman dengan tujuan mencapai keamanan dan stabilitas bagi rakyat Yaman.

Departemen Luar Negeri AS mengklaim pada hari Senin bahwa Washington berkomitmen untuk mendukung upaya penyelesaian konflik di Yaman secepat mungkin. Dan Amerika Serikat bekerja sama dengan PBB dan sekutu regional berusaha untuk memperkuat gencatan senjata PBB yang berakhir pada Oktober lalu di Yaman.

Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Yaman memulai perjalanan ke Arab Saudi dengan klaim untuk memperkuat upaya berkelanjutan untuk mengembangkan gencatan senjata dan mewujudkan proses perdamaian yang komprehensif.

Perlu dicatat bahwa Arab Saudi, sebagai pemimpin koalisi Arab dan didukung oleh Amerika Serikat, sejak 26 Maret 2015, dengan klaim mencoba mengembalikan presiden Yaman yang mengundurkan diri ke tampuk kekuasaan, melakukan agresi militer besar-besaran terhadap Yaman dan memblokade negara tersebut melalui darat, udara dan laut.

Baca Juga : Borrell: Uni Eropa Terus Memberlakukan Sanksi terhadap Suriah

Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan koalisi agresor Amerika-Saudi – Emirat, dan hanya mengakibatkan kematian dan luka-luka pada puluhan ribu warga sipil Yaman, pengungsian jutaan orang, penghancuran infrastruktur negara, dan penyebaran kelaparan dan penyakit menular.

Perang ini telah menelan biaya puluhan miliar dolar bagi perekonomian negara.

Sedangkan beberapa waktu lalu Menteri Penerangan Yaman mengatakan Amerika Serikat paling bertanggung jawab atas bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung di negara Arab itu karena Amerika Serikat menghentikan setiap inisiatif internasional yang bertujuan untuk membangun perdamaian dan stabilitas nasional.

Dhaifullah Al-Shami beberapa waktu lalu menulis dalam sebuah tweet bahwa Washington memainkan peran utama dalam penderitaan rakyat Yaman, karena telah menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap negara tersebut dan memblokade semua pintu masuk yang dikendalikan oleh gerakan perlawanan Ansarullah.

Dia juga menulis: AS tidak dapat dipercaya untuk memajukan perjanjian perdamaian yang tahan lama dan inklusif di Yaman yang akan meringankan penderitaan rakyat Yaman, karena AS bertanggung jawab dalam menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia melalui dukungan untuk pengepungan yang dilakukan oleh Koalisi Saudi (terhadap Yaman) dan serangan yang menghancurkan terhadap bangsa yang tertindas ini.

Baca Juga : Alamolhoda: AS Coba Targetkan Iran Melalui Kediktatoran Media

Akibat invasi koalisi agresor AS-Saudi-Emirat terhadap rakyat Yaman dan blokade yang mereka terapkan terhadap Yaman, bulan lalu Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) telah memperingatkan bahwa jutaan anak-anak di Yaman berisiko kelaparan kecuali tindakan segera diambil untuk memastikan dana yang cukup untuk memberikan bantuan penyelamatan jiwa.

Kantor organisasi tersebut di Yaman mengumumkan dalam sebuah tweet bahwa sekitar enam juta anak di Yaman tinggal selangkah lagi dari kelaparan dan membutuhkan dukungan segera.

Kantor ini mencatat bahwa waktunya telah tiba untuk menekankan komitmen dengan mitra Eropa untuk memberikan bantuan dan dukungan penyelamatan jiwa.

Sementara itu, UNICEF telah mengumumkan kebutuhannya sekitar 450 juta dolar awal tahun ini untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan jiwa anak-anak di Yaman.

Menurut laporan organisasi yang diterbitkan pada akhir Maret, lebih dari 11 juta anak di Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Baca Juga : Pejabat AS dan Media Dibuat Bingung oleh Perjalanan Raisi ke Amerika Latin

Program Pangan Dunia pada hari Minggu mengumumkan kebutuhan mendesak sebesar $80 juta untuk terus memberikan bantuan makanan penyelamat anak-anak Yaman.

Blokade darat, udara dan laut terhadap Yaman dimulai dengan kehadiran kapal perang Arab Saudi di perairan Yaman pada tahun 2015 dan setelah serangan militer Saudi di negara ini, Amerika juga bergabung dengan blokade ini pada Oktober 2016.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *