Pemerintah Hadi Klaim Pasukan Sanaa Pertama Kali Gunakan Helikoper

Pemerintah Hadi Klaim Pasukan Sanaa Pertama Kali Gunakan Helikoper

Ma’rib, Purna Warta Sumber-sumber di pemerintah Yaman yang mengundurkan diri mengklaim bahwa pasukan Sanaa telah menargetkan posisi koalisi Saudi untuk pertama kalinya dengan helikopter, yang sangat mengejutkan pasukan pemerintah yang mengundurkan diri ini.

Sumber-sumber yang berafiliasi dengan pemerintah Yaman yang mengundurkan diri mengumumkan pada Rabu (8/12) bahwa pasukan Sanaa memiliki helikopter serang.

Baca Juga : Yaman Tembak Jatuh Drone Mata-Mata Kedelapan di Ma’rib

Sebuah sumber mengatakan kepada Al-Mashhad Al-Yamani bahwa sebuah helikopter menyerang posisi pasukan pemerintah Yaman yang mengundurkan diri di front selatan provinsi Ma’rib pada Selasa malam (7/12).

Sumber itu menambahkan bahwa helikopter yang mendekati posisi pasukan pemerintah yang mengundurkan diri, dari timur terbang dekat ke tanah dan menembakkan rudal ke posisi yang disebut “Al-Lajma” dan kemudian meninggalkan daerah itu ke selatan.

Namun, sumber tersebut mengklaim bahwa serangan itu tidak menyebabkan kerusakan material atau korban jiwa.

Menurut sumber ini, serangan helikopter adalah yang pertama terhadap posisi pemerintah yang mengundurkan diri, dan pasukan yang berafiliasi dengan koalisi Saudi mencurigai bahwa helikopter itu milik pasukannya sendiri dan menolak untuk menembakinya.

Baca Juga : Sana’a: Musuh Tidak punya Pilihan Selain Hentikan Agresi dan Akhiri Pengepungan

Sumber tersebut mengklaim bahwa tidak sulit untuk menargetkan, mengingat helikopter itu terbang dekat dengan tanah; Namun tidak ada satu pun pasukan yang memperkirakan Sana’a akan menyerang mereka dengan helikopter.

Situs berita Al-Mashhad Al-Yamani di akhir menambahkan bahwa beberapa pengguna media sosial telah mempublikasikan video yang menunjukkan momen ketika helikopter terbang dan menyerang posisi pasukan pemerintah yang mengundurkan diri.

Namun, tentara Yaman dan komite rakyat belum secara resmi menanggapi berita tersebut dan belum mengeluarkan pernyataan terkait hal ini.

The Wall Street Journal kemarin (7/12) melaporkan, mengutip pejabat AS dan Saudi, bahwa amunisi Riyadh hampir habis untuk melawan serangan mingguan drone dan rudal Yaman di tanah Saudi. Dan Riyadh telah meminta dengan segera peralatan dari Amerika Serikat, negara-negara Teluk dan Eropa untuk dilengkapi kembali.

Baca Juga : Pasukan Yaman Targetkan Drone Mata-Mata Saudi

Laporan itu muncul tak lama setelah juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree kemarin pagi mengumumkan rincian operasi 7 Desember terhadap posisi penting Saudi, dan mengumumkan bahwa posisi vital militer Riyadh telah menjadi sasaran.

Juru bicara angkatan bersenjata tersebut mengatakan bahwa tentara Yaman telah menargetkan Kementerian Pertahanan Saudi dan beberapa pangkalan udara dan sejumlah posisi militer penting dalam menanggapi serangan agresif koalisi Saudi terhadap warga sipil Yaman.

Yahya Saree melaporkan bahwa operasi itu dilakukan dengan menembakkan beberapa rudal balistik dan meluncurkan 25 drone ke wilayah Saudi.

Tentara Yaman selalu bersikeras bahwa mereka akan melanjutkan operasi ofensifnya jauh ke dalam wilayah Saudi dan terhadap posisi vital militer Saudi, selama koalisi agresor Saudi melanjutkan agresinya terhadap negara itu.

Baca Juga : Pasukan Yaman Bebaskan Daerah-Daerah Penting di Garis Kontak dengan Kota Ma’rib

Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan agresi militer terhadap Yaman dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut sejak tanggal 26 Maret 2015, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa kembali presiden Yaman yang telah mengundurkan diri untuk kembali berkuasa.

Agresi militer ini tidak mencapai satu pun tujuan dari koalisi Saudi dan hanya disertai dengan pembunuhan dan melukai puluhan ribu rakyat Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan serta penyakit menular.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *