Krisis Politik di Kamp Riyadh di Yaman

Krisis Politik di Kamp Riyadh di Yaman

Sana’a, Purna Warta Kamp Riyadh di Yaman sedang mengalami krisis politik. Setelah bentrokan sengit beberapa hari terakhir di provinsi Shabwah, partai al-Islah mengancam akan keluar dari pemerintah yang berafiliasi dengan Riyadh.

Partai Al-Islah Yaman mengancam pada Kamis malam (11/8) bahwa karena insiden di provinsi Shabwah dan penargetan pasukannya oleh drone UEA, mereka akan menolak untuk berpartisipasi dalam semua lembaga Dewan Kepresidenan (lembaga pemerintah yang berafiliasi dengan Riyadh).

Baca Juga : Pengukuran Kualitas Udara Secara Online Dengan Produk Berbasis Pengetahuan Iran

Menurut situs web Arabi 21, dalam pernyataannya, partai ini menganggap gubernur yang bersekutu dengan UEA, Awad Al-Awlaki, bertanggung jawab atas bentrokan satu minggu baru-baru ini di provinsi Shabwah, dan mengatakan bahwa dia menggunakan milisi dari brigade Al-Amaliqa (berafiliasi dengan separatis Yaman selatan) untuk menargetkan posisi tersebut.

Berikut pernyataannya: Milisi ini menjarah properti publik dan swasta, menyerang dan membakar rumah-rumah pemimpin keamanan dan militer, dan menciptakan kekacauan di kota Ataq (pusat administrasi provinsi Shabwah), membahayakan kehidupan warga dan keselamatan serta martabat mereka.

Dalam pernyataan partai Al-Islah juga disebutkan bahwa posisi partai ini dibom oleh drone dan disebutkan bahwa drone tersebut bahkan menargetkan pasukan yang sedang mundur. Partai ini mengumumkan bahwa provinsi Shabwah belum pernah melihat insiden seperti itu dan Gubernur Shabwah Awad al-Awlaki sejauh ini menolak semua upaya politik dan suku untuk mengendalikan krisis.

Partai Al-Islah ini, yang dianggap sebagai salah satu anggota utama pemerintah yang berafiliasi dengan Riyadh di Yaman, terus mengancam bahwa jika permintaannya tidak diindahkan, ia akan menolak untuk berpartisipasi di semua lembaga dan akan meninggalkan Dewan Kepresidenan.

Dewan Kepresidenan adalah sebuah lembaga yang setelah pengunduran diri paksa Abdrabuh Mansour Hadi dari jabatan kepresidenan, pemerintah Saudi membentuk dewan ini di bawah kepemimpinan Rashad Muhammad Al Alimi dan dengan kehadiran para pemimpin berbagai kelompok di 7 April 2022. Dewan yang menggantikan pemerintahan Mansour Hadi dan markas besarnya masih di Riyadh. Mansour Hadi juga menjadi tahanan rumah bersama putra-putranya.

Baca Juga : Venezuela dan Kolombia Tunjuk Duta Besar Untuk Pulihkan Hubungan Diplomatik

Konflik antara milisi Dewan Transisi Selatan (berafiliasi dengan UEA), yang menyerukan separatisme di selatan Yaman, dengan pasukan pemerintah yang berafiliasi dengan Riyadh dan Partai al-Islah, telah mempengaruhi kondisi negara ini sejak awal krisis Yaman dan telah menyebabkan perang proxy antara Riyadh dan Abu Dhabi. Sementara itu, pasukan tentara Yaman dan Ansarullah telah mampu menggunakan perselisihan antara Riyadh dan Abu Dhabi untuk menstabilkan posisi mereka dan memiliki posisi yang lebih stabil.

Bentrokan keras di provinsi kaya minyak Shabwah telah dimulai sejak minggu lalu, dan sumber-sumber lokal Yaman mengumumkan pada Rabu malam (10/8) bahwa kota Ataq, ibu kota provinsi ini, telah jatuh ke tangan Majlis Transisi Selatan (Pasukan yang berafiliasi dengan Emirat di Yaman).

Menurut sumber Yaman, pasukan partai al-Islah mampu mengendalikan banyak bagian kota, tetapi pada Rabu sore (10/8), drone-drone Emirat beraksi dan menargetkan posisi pasukan al-Islah, memaksa mereka untuk mundur dan kota itu jatuh ke tangan elemen-elemen yang berafiliasi dengan Emirat dan Awad Al-Awlaki. Drone-drone Emirat bahkan menargetkan pasukan yang sedang mundur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *