Sanaa, Purna Warta – Mohammad Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman, mengatakan pada hari Sabtu bahwa “Umat Islam bertekad untuk melanjutkan jalan Syahid Qasem Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis”.
“Pengusiran Amerika Serikat dari wilayah tersebut adalah satu-satunya hukuman yang dapat dipertimbangkan atas kesyahidan Haj Qasem Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis,” tambahnya.
“Merupakan suatu kebanggaan besar bagi dua Syahid ini, yang mana pembunuhnya adalah pembunuh terbesar di dunia,” tambah juru bicara Ansarullah.
“Kejahatan pembunuhan terhadap dua komandan ini telah menghidupkan pemahaman umat yang satu di tengah-tengah umat muslim, dan kejahatan AS dalam membunuh Soleimani dan kawan-kawannya menunjukkan kehebatan tindakan yang mereka (para syuhada) telah ambil terhadap serangan AS dan Takfiri,” kata Abdul Salam.
Dia menambahkan: “Syahid Soleimani telah hadir di Lebanon selama musim panas 2006, dan poros perlawanan dengan kehadiran Syahid Soleimani telah berhasil mengalahkan konspirasi berbahaya di kawasan itu, dan kami sepenuhnya ingat bagaimana negara-negara muslim dan Arab merasakan kemenangan setelah perang Israel tahun 2006 melawan Lebanon.”
Juru bicara Ansarullah mengatakan: “Syahid Soleimani adalah seorang tentara anonim yang tidak ada seorang pun yang mengetahui aksinya kecuali sebagian kecil yang ada di sekelilingnya. Syahid Soleimani adalah seorang prajurit yang merasakan tanggung jawab agama dan moral dalam membela orang-orang yang tertindas tanpa melihat perbedaan.”
“Iran lah yang membawa Haj Qasem Soleimani ke dunia dan Islam lah yang membawanya untuk membebaskan Palestina,” kata Abdul Salam.
Dia melanjutkan: “Kami menghargai posisi bangsa dan kepemimpinan Iran dalam membantu rakyat Yaman dalam menghadapi agresi jahat. Yaman sedang melancarkan perang habis-habisan melawan budak-budak Amerika Serikat dan Israel, dan mereka telah mengorbankan banyak syuhada untuk mempertahankan perjuangannya.”
Baca juga: Haaretz: Israel dan UEA Miliki Pangkalan Militer Bersama di Socotra Yaman