Sana’a, Purna Warta – Kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengatakan bahwa nasib negara akan ditentukan secara internal.
Al-Masirah seperti mengutip Mohammed Abdul Salam, kepala tim negosiasi Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, yang mengatakan bahwa Perdamaian itu akan dicapai melalui penghentian agresi, penghentian pengepungan terhadap Yaman, dan penarikan pasukan asing dari Yaman, jika tidak, tindakan apa pun hanya akan menjadi upaya putus asa untuk mengatur kembali tentara bayaran dan menggunakannya untuk meningkatkan ketegangan di Yaman.
Baca Juga : Kekalahan Lanjutan Tentara Bayaran Agresor di Ma’rib
Dia menambahkan: Keadaan saat ini dan masa depan Yaman diputuskan di dalam Yaman, dan setiap aktivitas di luar perbatasannya adalah pertunjukan lawak yang dilakukan oleh negara-negara koalisi agresor.
Abdul Salam menekankan bahwa masyarakat Yaman tidak peduli dengan tindakan ilegal yang dilakukan di luar negara mereka oleh kelompok ilegal.
Presiden Yaman Abdrabuh Mansour Hadi yang telah mengundurkan diri menyerahkan semua kekuasaannya kepada Dewan Pimpinan Kepresidenan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis pagi ini (7/4). Rashad Mohammad Al-Alimi akan memimpin Dewan Pimpinan Kepresidenan.
Baca Juga : Damaskus Bantah Pertukaran Pesan antara Suriah dan Turki
Presiden Yaman yang mengundurkan diri mengungkapkan alasan keputusan itu adalah penyelesaian misi fase transisi.
Ini terjadi saat pembicaraan Riyadh dimulai di Arab Saudi Rabu lalu.
Pertemuan itu diadakan di bawah slogan penentuan masa depan politik Yaman, meskipun Ansarullah dan Pemerintah Keselamatan Nasional di Sana’a diundang untuk menghadiri pertemuan oleh Dewan Kerjasama Teluk, namun, perwakilan kelompok ini dan sekutu lainnya, mendiskualifikasi Arab Saudi dan menyebutnya sebagai musuh utama Yaman. Dan mengadakan pertemuan semacam itu, serta setiap pembicaraan dalam kondisi berlanjutnya perang dan pengepungan serta tekanan terhadap rakyat Yaman maka hal itu tidak sah dan tidak akan ada hasil positif untuk melindungi kepentingan nasional Yaman.
Baca Juga : Demi Tingkatkan Kemandirian Energi, Inggris Luncurkan Reaktor Nuklir Baru