Aleppo, Purna Warta – Pasukan Turki melancarkan serangan dan menembaki pabrik Semen Lafarge Prancis di pinggiran Ayn Al-Arab, di utara Aleppo, Suriah.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada Al-Alam News Network bahwa pemboman itu terjadi di daerah di mana pasukan AS dan pangkalan mereka berada di Kharab Ashiq.
Baca Juga : Perpanjangan Gencatan Senjata Tergantung Pada Komitmen
Laporan tersebut menyebutkan bahwa satu peluru diarahkan ke selatan, dua mortir ke timur dan beberapa peluru menghantam desa-desa di sebelah timur pabrik dan pos pemeriksaan di desa Abu Surra.
Pasukan Turki juga menargetkan pangkalan Koalisi Internasional di Ayn Al-Arab dan daerah Aoun al-Dadat di Manbij, timur laut Aleppo, tempat pangkalan AS berada.
Ini adalah hujan peluru pertama semacam ini di daerah tersebut.
Sampai saat ini jumlah kerusakan material dan korban jiwa dari penembakan ini belum diumumkan, tetapi sumber lokal mengatakan bahwa kerusakan material sangat tinggi dan penembakan ini telah menyebabkan ketegangan di kalangan kelompok bersenjata yang mendominasi daerah ini.
Baca Juga : Pukulan Berat Tentara Suriah terhadap Teroris
Pekan lalu, Erdogan mengumumkan bahwa Turki bermaksud untuk membangun jalur sedalam 30 kilometer di sepanjang perbatasan selatannya, perbatasan utara Suriah, sebagai zona aman untuk menjauhkan diri dari kelompok teroris (PKK dan cabang Suriahnya) dan dapat membangun unit perumahan di wilayah pendudukan untuk para pengungsi Suriah yang tinggal di Turki.
Oleh karena itu, Erdogan telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk merelokasi satu juta pengungsi Suriah dari Turki ke Suriah utara. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeklarasikan zona aman dan menjauhkan teroris dari perbatasan selatan Turki.
Tetapi salah satu tujuan pentingnya adalah mengubah konteks geografis di Suriah utara; memaksa warga Kurdi untuk meninggalkan wilayah tersebut dan menggantinya dengan orang-orang Arab yang pro-Ankara. Masalah ini akan memiliki implikasi sosial dan politik yang mendalam bagi masa depan Suriah.
Baca Juga : Pemerintah Yaman yang Mengundurkan Diri Klaim telah Menyita Kapal Iran