Pernyataan Hizbullah Atas Kunjungan Paus Fransiskus ke Irak

HIzbullah safar paus

Beirut, Purna Warta – Gerakan Hizbullah Lebanon memuji kunjungan pemimpin Katolik dunia ke Irak dan hasil positif yang muncul dari kunjungan ini, terutama pertemuan dengan Marja tertinggi Syiah di Irak.

Gerakan Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan malam ini (Senin, 8/2) sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus, pemimpin Katolik dunia ke Irak.

“Hizbullah memuji kunjungan Paus Fransiskus kepada warga di Irak  dan hasil positif yang muncul dari kunjungan ini, terutama pertemuan dengan Ayatullah Sayyid Ali Sistani [Marja Syiah di Irak],” kata pernyataan itu, menurut berita Al-Manar.

HIzbullah menambahkan “sepenuhnya mendukung sikap Ayatullah Sayyid Sistani, di mana beliau menekankan pentingnya  untuk mengakhiri penderitaan, kezaliman, kekerasan, kemiskinan, penindasan terhadap nilai agama dan intelektual, perang, pengepungan, migrasi paksa yang banyak dialami warga di berbagai negara  terutama rakyat Palestina di wilayah pendudukan. ”

“Hizbullah percaya bahwa Irak telah menghadapi banyak hari-hari kelam dan banyak perang dalam dua dekade terakhir. Perang yang dilakukan oleh penjajah Amerika dan teroris ISIS Wahhabi,” tegas Hizbullah.

Hizbullah menyampaikan harapan bahwa perjalanan sang Paus itu akan membuka jalan bagi Irak untuk mendapatkan kembali perannya di arena internasional dan regional serta memperkuat persatuan nasional serta hak yang sah atas kedaulatan dan stabilitas negaranya.

Di bagian akhir pernyataannya, Hizbullah menekankan peran penting otoritas keagamaan  dan spiritual di seluruh dunia dalam menghadapi agresi, pendudukan dan kecaman terorisme, dan di sisi lain, penting pula dalam pembentukan nilai-nilai luhur seperti perdamaian dan hidup berdampingan secara damai, serta hak rakyat untuk melawan dan membela diri secara sah. Pada saat yang sama, Hizbullah menekankan dukungannya terhadap cita-cita Kemerdekaan dan keadilan.

Pemimpin Katolik dunia tiba di Baghdad pada Jumat sore untuk kunjungan tiga hari.

Setelah tiba di negara itu, ia pertama kali bertemu dengan Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi dan kemudian dengan Presiden Barham Saleh serta tokoh politik dan warga Irak lainnya.

Pada hari Sabtu, paus mengunjungi Ayatullah Sayyid Ali Sistani, otoritas tertinggi Syiah di Najaf Ashraf, dan berbicara dengannya selama satu jam di balik pintu tertutup.

Paus Fransiskus juga bertemu pada hari Minggu dengan Presiden, Perdana Menteri Wilayah Kurdistan Irak, serta Presiden Partai Demokrat Kurdistan, dan akhirnya Paus meninggalkan Irak pada pagi hari Senin setelah tiga hari kunjungan yang dijadwalkan.

Baca juga: Paku Terakhir Peti Mati Normalisasi Dengan Tel Aviv Dalam Pertemuan Marja Sistani dan Paus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *