Riyadh, Purna Warta – Latihan Rumah Al-Nasr atau “Tombak Kemenangan 2022” kembali dilanjutkan di Air Warfare Center di Arab Saudi bagian timur, dengan partisipasi pasukan dari beberapa negara.
Baca Juga : Lebih dari 13 Ribu Anak dan Wanita Terbunuh atau Terluka Sejak Awal Invasi Saudi
Latihan tersebut diadakan dengan kehadiran Komandan Pasukan Pertahanan Udara Kerajaan Saudi, Letnan Jenderal Mazyad bin Suleiman Al-Amr, dan Pangeran Letnan Jenderal Turki bin Bandar bin Abdulaziz, Komandan Angkatan Udara Kerajaan Saudi, Komandan AS Angkatan Udara Pusat, Komandan Angkatan Udara Kerajaan Bahrain, Kepala Otoritas Penerbangan Pengawal Nasional, dan komandan penerbangan keamanan di Kepresidenan Keamanan Negara, dengan partisipasi luas dari semua cabang angkatan bersenjata, Kementerian Garda Nasional, Kepresidenan Keamanan Negara, dan beberapa negara sahabat, menurut badan baru SPA yang dikelola negara.
Para peserta diberi pengarahan tentang apa yang telah dicapai dalam latihan hingga saat itu. Para peserta menunjukkan tingkat kesiapan dan koordinasi yang tinggi dalam perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan, yang berkontribusi pada peningkatan kerja bersama.
Pangeran Letnan Jenderal Turki, Komandan Pangkalan, mengatakan: “Saya senang hari ini untuk menghadiri latihan edisi kedua Tombak Kemenangan 2022, yang diselenggarakan oleh Pusat Perang Udara Angkatan Udara, dengan partisipasi aktif dari berbagai negara dalam edisi ini, serta negara-negara lain sebagai pengamat.
Baca Juga : Penarikan Tentara Prancis dari Mali: Ancaman atau Peluang bagi Keamanan Regional?
Pada latihan kali ini peserta dari AS, Bahrain, dan Pakistan. Pasukan dari Garda Nasional, Kepresidenan Keamanan Negara, dan cabang angkatan bersenjata lainnya juga mengambil bagian dalam latihan ini, yang merupakan kesempatan bagi Angkatan Udara untuk meningkatkan kemampuan tempurnya, serta meningkatkan tingkat kerja sama dengan cabang-cabang angkatan bersenjata lainnya”.
Latihan dilaksanakan dalam berbagai tahapan, dimulai dengan kedatangan pesawat ke Pangkalan Udara King Abdulaziz, ditambah dengan diadakannya beberapa kuliah dan kajian akademik bagi seluruh awak udara dan teknik, dilanjutkan dengan tahapan latihan lainnya, yang akan dilanjutkan ke sekitar 10 hari.
Tujuan latihan berfokus pada penguatan hubungan dengan semua negara peserta, serta meningkatkan tingkat kemampuan tempur.
Baca Juga : Kamp Pengungsi Diserang, Ribuan Orang Kembali Mengungsi di Ethiopia