Tehran, Purna Warta – Juru bicara Korps Pengawal Revolusi Islam Ramazan Sharif mengatakan kepada media Iran bahwa beberapa layanan mata-mata berada di balik aksi teroris yang terjadi di Shah Cheragh kota Shiraz di pusat selatan pada hari Minggu.
Baca Juga : Ada Apa di Balik Peristiwa Baru-baru ini di Lebanon?
Sharif mengatakan teroris yang melakukan serangan itu adalah warga negara salah satu negara tetangga Iran tetapi bukan dari Afghanistan. “Kami akan mengumumkan kewarganegaraan teroris ketika waktu yang tepat tiba, tetapi tampaknya pria itu bukan warga negara Afghanistan. Jelas mengapa media tertentu mencoba memperkenalkannya sebagai orang Afghanistan. Ketika mereka mulai mengumumkan dugaan kewarganegaraannya, masih belum banyak informasi tentang kejadian tersebut”.
Dia menegaskan bahwa media asing mencoba yang terbaik untuk menggunakan aksi teror untuk keuntungannya tetapi tidak berhasil Juru bicara IRGC juga mengumumkan bahwa beberapa orang sejauh ini telah ditangkap sehubungan dengan serangan tersebut. Teroris yang melakukan penyerangan ditangkap di tempat.
“Musuh mencoba mencapai tujuan yang berbeda melalui operasi teroris Shah Cheragh. Menciptakan perpecahan agama dan etnis serta menyebabkan keretakan antar negara tetangga adalah salah satunya,” kata juru bicara IRGC.
Baca Juga : Skema Gila AS untuk Memicu Kerusuhan Massal 2022 di Iran
Sharif menambahkan bahwa teroris yang telah aktif melawan Iran sebagian besar telah lenyap dan ini adalah upaya terakhir mereka untuk tetap eksis. Dia menggarisbawahi bahwa teroris itu bersenjata lengkap dan membawa amunisi dalam jumlah yang signifikan dan siap menyebabkan tragedi yang menghancurkan, tetapi penjaga situs suci terbesar ketiga di Iran itu dapat menghentikannya karena kewaspadaan dan keberanian mereka yang besar.
Dia meyakinkan orang-orang bahwa angkatan bersenjata Iran akan memberikan tanggapan tegas atas tindakan teror apa pun. “Tentara Iran siap menyerahkan hidup mereka untuk menjamin keamanan negara,” kata sang jenderal.
Serangan teroris hari Minggu yang menargetkan situs suci di kota Shiraz Iran Shah Cheragh telah menyebabkan dua orang tewas dan 7 lainnya luka-luka. Ini adalah kedua kalinya situs tersebut diserang.
Baca Juga : ECOWAS Izinkan Intervensi Militer di Niger
Seorang teroris menembaki orang pada bulan Oktober menewaskan 15 orang dan melukai lebih dari selusin lainnya. ISIS bertanggung jawab atas serangan Oktober 2022 yang dilakukan oleh seorang pria dari Republik Azerbaijan. ISIS mengklaim ingin membalas dendam pada Iran melalui serangan biadab.
Dengan bantuan pemerintah Iran, kelompok teror ISIS sebagian besar ditaklukkan di Suriah dan Irak pada 2010-an. Itulah yang menyebabkan militan ISIS yang tersisa melancarkan serangan balas dendam.