Tehran, Purna Warta – Iran mengalami peningkatan ekspor obat-obatan dan peralatan medis yang signifikan dalam empat bulan pertama tahun kalender Iran saat ini yang dimulai pada 21 Maret.
“Ekspor obat-obatan dan peralatan medis Iran tumbuh 300 persen dalam empat bulan pertama tahun ini,” kata Heidar Mohammadi, kepala Food and Drug Administration, sebagaima dilansir Kantor Berita IRNA.
Baca Juga : Ada Apa di Balik Peristiwa Baru-baru ini di Lebanon?
Tahun lalu, sekitar 1.060 triliun real (sekitar $2,1 miliar) obat-obatan dan peralatan medis diproduksi di dalam negeri, tambahnya.
Sekitar 99 persen obat yang dipasok ke pasar domestik diproduksi oleh perusahaan Iran, tegasnya.
Iran berencana untuk meningkatkan ekspor obat menjadi sekitar $200 juta pada tahun ini dari sekitar $60 juta tahun lalu, kata Mohammadi pada bulan April.
Baca Juga : Dubes Iran Peringatkan; Laut Kaspia Berisiko Alami Bencana Lingkungan
Saat ini, produksi obat, alat kesehatan, dan susu bubuk didukung oleh subsidi. Jadi, ekspor mereka sangat terbatas, tapi diharapkan ekspor mereka meningkat tahun depan, jelasnya.
Merujuk pada kekurangan 100 item obat di dalam negeri, ia mengatakan: “Saat ini hampir satu setengah persen kebutuhan farmasi negara diimpor. Bersamaan dengan produksi dalam negeri, dilakukan segera setelah produksi dalam negeri memenuhi permintaan.”
Sebanyak 227 perusahaan berbasis pengetahuan memasok peralatan medis untuk pusat kesehatan di seluruh negeri, menurut Wakil Presiden untuk Sains dan Teknologi.
Baca Juga : AS Tawarkan Taliban Dana Afghanistan yang Dibekukan dengan Imbalan Buat Iran Tidak Aman
Obat-obatan buatan Iran saat ini diekspor ke Kanada, Jepang, dan Eropa, kata Faramarz Ekhteraei, ketua Sindikat Industri Farmasi Iran, menekankan bahwa 72 persen bahan baku farmasi negara itu diproduksi di dalam negeri.
Sekitar 40 persen dari total ekspor farmasi negara itu adalah produk bioteknologi, kata anggota dewan direksi Asosiasi Produsen dan Eksportir Produk Bioteknologi Medis.