Amir Abdullahian: Kongres AS Harus Keluarkan Pernyataan Politik Tentang Komitmen AS Untuk JCPOA

Amir Abdullahian Kongres AS Harus Keluarkan Pernyataan Politik Tentang Komitmen AS Untuk JCPOA

Tehran, Purna Warta Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Amir Abdullahian mencatat bahwa AS pernah meninggalkan JCPOA selama kepresidenan Donald Trump, dan menekankan bahwa Kongres harus mengeluarkan pernyataan politik tentang komitmen Washington kepada kesepakatan JCPOA.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Financial Times, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdullahian menyatakan bahwa Kongres AS harus mengeluarkan pernyataan politik mengenai komitmen Washington kepada JCPOA  dan kembalinya pada kesepakatan nuklir.

Baca Juga : Mobilisasi Publik di Yaman untuk Melawan Agresi Saudi

Surat kabar Inggris The Financial Times melaporkan bahwa ketika pembicaraan Wina tentang pencabutan sanksi sepihak terhadap Iran mencapai titik kritis, Iran mengusulkan agar Kongres AS mengeluarkan pernyataan politik resmi tentang komitmennya pada kesepakatan nuklir dengan Tehran.

Menurut laporan itu, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan bahwa Washington telah gagal menanggapi permintaan Iran untuk memastikan bahwa tidak ada pihak yang dapat meninggalkan kesepakatan nuklir, dan kenyataannya Amerika Serikat pernah meninggalkan kesepakatan JCPOA selama kepresidenan Donald Trump.

Dalam wawancara ini, Amir Abdullahian menegaskan kembali bahwa Tehran menginginkan pencabutan semua sanksi yang dijatuhkan pada Republik Islam Iran selama era Trump.

“Pada prinsipnya, opini publik di Iran tidak bisa menerima pernyataan kepala negara sebagai jaminan, apalagi Amerika Serikat, yang telah mundur dari JCPOA,” katanya.

Baca Juga : China: Kami Selangkah Lebih Dekat Pada Kesepakatan Akhir

Menurut laporan itu, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran telah mengatakan kepada negosiator senior Iran untuk mengusulkan kepada pihak-pihak Barat bahwa “setidaknya anggota parlemen mereka, termasuk Kongres AS mengeluarkan pernyataan politik resmi untuk memenuhi komitmen mereka dalam perjanjian ini dan kembali mengumumkan pelaksanaan kesepakatan JCPOA.”

Amir Abdullahian juga menjelaskan tentang komitmen Iran untuk JCPOA: “Komitmen Iran jelas seperti halnya rumus matematika. Apa yang akan kami lakukan dan bagaimana tindakan ini diverifikasi melalui badan pengawas nuklir yang sudah cukup jelas. Jadi pihak lain tidak perlu khawatir, tetapi pertama-tama kami masih khawatir tentang jaminan bahwa Amerika Serikat tidak akan pergi lagi dari kesepakatan.”

“Kami menghadapi masalah selama periode ini karena pihak lain tidak memiliki inisiatif serius,” katanya, mengungkapkan kekecewaan Tehran dengan sikap Washington yang menyebabkan pembicaraan selama berminggu-minggu di Wina terancam macet.

Kepala dinas diplomatik Iran kemudian merujuk pada masalah pencabutan sanksi sepihak terhadap Republik Islam Iran dan mengatakan: “Iran ingin pembicaraan ini mengarah pada pencabutan sanksi sepenuhnya. Tantangannya adalah bahwa pemerintahan Biden hanya ingin mencabut sanksi ekonomi yang dikenakan pada Iran di bawah pemerintahan Trump saja.”

Baca Juga : Perangkat Lunak AS, Bagaimana Menggalakkan Propagandanya Versus Iran?

“Bukan ini yang kami cari, sanksi sepihak dan tidak adil Trump terhadap perusahaan nyata dan legal di Iran bukan lah apa – apa bagi kami begitu juga beberapa tuduhan seperti program rudal Iran, akan tetapi masalah regional atau hak asasi manusia inilah merupakan salah satu tantangan yang masih tersisa di atas meja,” tegasnya.

Mengenai sinyal pembicaraan langsung pejabat AS dengan perwakilan Republik Islam Iran, kepala dinas diplomatik Iran mengatakan bahwa “pejabat AS telah mengirim banyak pesan untuk pembicaraan langsung dengan Iran, tetapi Iran telah menolak semua tawaran. Tanggapan terakhir kami kepada Amerika dan para penengahnya adalah bahwa setiap dialog langsung, kontak dan negosiasi dengan Amerika Serikat akan menimbulkan kerugian besar bagi pemerintahan kami.”

“Jika kami tidak memiliki prospek yang jelas dan menjanjikan untuk mencapai kesepakatan yang baik dengan jaminan yang langgeng, kami tidak siap untuk memasuki proses negosiasi langsung dengan Amerika Serikat,” katanya.

Amir Abdullahian mencatat bahwa Tehran telah menekankan kepada Amerika Serikat bahwa “jika niat Washington itu nyata, maka pihak AS harus mengambil langkah-langkah praktis dan konkret sebelum pembicaraan termasuk pelepasan miliaran dolar uang minyak Iran  yang terjebak di bank sentral asing karena sanksi Trump.”

Baca Juga : Warga Bahrain Injak-Injak Bendera Rezim Zionis

“Secara keseluruhan, kami optimis, kami menyambut baik kesepakatan yang baik sesegera mungkin, tetapi kesepakatan ini harus melindungi hak-hak rakyat Iran,” kata delegasi Iran tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *