Soft Power Amerika di Benua Afrika Mulai Melemah

New York, Purna Warta – Perusahaan konsultan Gallup melakukan survei yang menunjukkan bahwa Beijing semakin populer di Afrika sedangkan Amerika sebaliknya. Data tersebut menunjukkan bahwa Cina menjadi semakin disukai ketimbang Amerika. 58 persen peserta menyukai Cina dan memberikan pandangan positif terhadapnya. Hal ini menunjukkan soft power Amerika yang mulai melemah di benua hitam tersebut.

Baca juga: Majelis Umum PBB Mendukung Palestina Menjadi Anggota Penuh PBB

Hal tersebut bukan tanpa sebab, Cina melakukan sejumlah pengembangan di negara-negara Afrika Barat. Cina banyak melakukan investasi dalam bidang infrastruktur di sejumlah negara Afrika sebagai bagian dari proyek Belt and Road mereka atau jalur sutra baru. Cina mendapat pandangan positif dari sejumlah negara Afrika. Mayoritas peserta survei dari Pantai Gading, Guinea dan Benin memberikan pandangan positif terhdap Cina.

Rusia juga mengalami hal yang sama, dimana Rusia mendapatkan penilaian positif dari sejumlah negara khususnya Mali, Burkina Faso dan Chad. Profesor di Universitas Missouri Linwood Tauheed memperkirakan menurunnya pamor Amerika disebabkan oleh cara kasar pemerintahan Biden untuk memaksa negara-negara supaya memutus hubungan dengan Rusia. Soft power Amerika justru pada kenyataannya adalah kekuatan kasar dengan bungkus lain.

Baca Juga : Menlu Iran: Eropa Harus Angkat Suara untuk Dukung Palestina

Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 15 perwira militer Afrika yang mendapatkan pelatihan di Amerika ikut serta dalam 12 kudeta terkini di benua Afrika. Amerika seringkali dikritik akibat keikutsertaan mereka dalam penggulingan sejumlah pemimpin negara, seperti misalnya Patrice Lumumba pahlawan dan Presiden Kongo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *