Sebuah Granat Tua Meledak dan Tewaskan 2 Anak di Kamboja

Granat Tua

Phnom Penh, Purna Warta – Sebuah granat tua yang diyakini berusia lebih dari 25 tahun meledak dan tewaskan dua orang anak di sebuah daerah pedesaan Kamboja.

Baca juga: Wanita Amerika Ditangkap Polisi Akibat Melempar Bayi Dari Hotel

Kejadian ini terjadi di daerah Siem Reap yang dahulu sempat menjadi medan pertempuran antara pemerintah Kamboja dan pasukan pemberontak komunis Khmer. Kelompok Khmer itu sendiri sudah dilucuti dari kekuatannya pada 1979.

Korban merupakan seorang anak perempuan bernama Muo Lisa dan sepupunya Thum Yen yang tinggal di desa terpencil Kranhuong. Kedua orangtuanya bekerja di sawah ketika dua anak kecil tersebut sedang bermain dan menemukan sebuah benda yang ternyata merupakan sebuah granat tua yang naasnya meledak.

Para pakar dari pusat penjinakan bom Kamboja menyimpulkan bahwa granat tersebut merupakan jenis granat berpeluncur roket.

Bom atau granat tua yang belum meledak sangatlah berbahaya, karena selain bom yang belum meledak itu bisa meledak kapan saja, bom atau granat tua khususnya sangat rentan meledak akibat korosi.

“Orangtua mereka bermukim di sebuah lahan yang dulunya merupakan tempat pertempuran. Mereka tidak tahu menahu bahwa terdapat ranjau darat ataupun benda-benda ekplosif yang terkubur dekat rumah mereka” ujar Heng Ratana, direktur pusat penjinak bom Kamboja. “Sangat disayangkan, mereka berdua masih terlalu muda dan tidak semestinya meninggal seperti ini”.

Menurut laporan, ada jutaan ranjau-ranjau darat maupun amunisi yang bertebaran di pedesaan Kamboja bekas konflik dan peperangan yang dimulai sejak 1970 hingga 1998. Sejak peperangan berakhir, hampir 20.000 orang terbunuh dan sekitar 45.000 orang terluka akibat ranjau dan bom yang tersisa.

Baca juga: Krisis Kekerasan Terhadap Wanita di Nigeria Semakin Parah, Aktivis Meminta Pemerintah Bertindak

“Perang sudah sepenuhnya usai dan kedamaian sudah terwujud selama lebih dari 25 tahun, tapi darah-darah warga Kamboja terus mengalir akibat ranjau-ranjau dan amunisi peledak” tulis Heng Ratana di Facebook.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *