Tehran, Purna Warta – Tes uji vaksin kepada manusia pertama kali di Iran dilakukan kemarin di hadapan Menteri Kesehatan, Wakil Presiden Ilmu Pengetahuan, Kepala Staf Komando Imam Khomeini dan tim peneliti terkait.
Langkah besar Iran dalam membuat vaksin dalam negeri, meski mendapat tekanan sanksi, mereka berhasil melakukan uji coba pertama pada manusia, yang merupakan hasil upaya ilmuwan muda dan para pemuda muslim berbakat di Iran. Hal ini telah menjadi sorotan berbagai media pemberitaan di seluruh dunia, dan sebagian besar dari mereka memberitakan kejadian tersebut dengan memublikasikan gambar uji coba tes vaksin kepada manusia di Iran.
Mereka menempatkan Iran di antara sedikit negara yang telah mengembangkan vaksin itu sendiri, terlepas dari tekanan sanksi AS dan kesulitan yang dihadapinya dalam memenuhi kebutuhan farmasi dan kesehatannya.
“Iran meluncurkan uji vaksin kepada manusia pertama untuk vaksin Covid-19,” Reuters melaporkan acara uji coba tersebut, kepada sukarelawan.
Kantor berita tersebut menerbitkan foto seorang putri kepala staf eksekutif Imam Khomeini (as) yang merupakan sukarelawan pertama dalam percobaan tersebut, dan menulis: Dalam upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin tersebut, sukarelawan pertama yang menerima vaksin adalah pejabat organisasi ini dan putrinya sendiri.
Saluran berita Al-Jazeera, saat meliput pemberitaan uji vaksin corona kepada manusia pertama di Iran, menuliskan bahwa tes ini dilakukan saat Iran mampu menekan jumlah kematian akibat corona seminimal mungkin dalam tiga bulan terakhir, walaupun negara ini memiliki kendala dalam mengimpor cukup vaksin dan bahan farmasi lainnya karena sanksi AS.
Ali Hashem, reporter dan kolumnis Al Jazeera Inggris dan pemberitaan Al-Monitor, menulis dalam pesan twitter bahwa uji klinis kepada manusia dari vaksin korona buatan Iran telah dimulai.
Dia menulis dalam pesan Twitter: “Penghormatan yang pantas kepada para ilmuwan Iran ,yang mana mereka walaupun dalam kondisi tertekan karena sanksi, mereka dapat memulai uji coba vaksin Covid-19 kepada manusia. Hanya beberapa negara di dunia yang telah mencapai tahap seperti itu. Tidak masalah apakah mereka berhasil atau gagal, yang penting adalah keberanian untuk melanjutkan.”
The Associated Press melaporkan tentang vaksin tersebut dan menulis bahwa vaksin, yang disebut “Kovairan”, adalah vaksin “tidak aktif”, yang berarti dibuat dari virus corona, yang dilemahkan atau dibunuh oleh bahan kimia, mirip dengan metode imunisasi melawan polio.
Associated Press menambahkan bahwa pejabat Iran mengharapkan vaksin ini tersedia untuk umum pada akhir musim semi 2021.
Situs web jaringan Rusia juga menulis bahwa para sukarelawan di Iran menerima dosis pertama vaksin yang diproduksi di dalam negeri pada hari Selasa kemarin.
Studi pertama tentang keamanan dan kemanjuran vaksin corona telah dimulai di Iran, dan puluhan orang diharapkan menerima vaksin yang diproduksi di dalam negeri, IBS News melaporkan.
Merenungkan uji coba tersebut, AFP menulis secara rinci: “Televisi pemerintah Iran menyiarkan uji coba vaksin corona pada dua pria dan seorang wanita di hadapan Menteri Kesehatan dan Wakil Presiden untuk Ilmu Pengetahuan.”
Kantor berita tersebut mengutip lebih lanjut media Iran yang mengatakan bahwa vaksin itu akan disuntikkan kepada 56 relawan lainnya, dua kali dalam dua minggu, dan hasilnya akan diumumkan 28 hari setelah suntikan kedua.
Kantor berita resmi pemerintah China, Xinhua, juga mengumumkan kedatangan vaksin corona Iran dalam fase pengujian kepada manusia.
Menteri Kesehatan Said Namaki baru-baru ini mengumumkan bahwa ia telah menggunakan tiga metode untuk mempersiapkan dan memasok vaksin yang dibutuhkan oleh masyarakat: yang pertama adalah program dari Organisasi Kesehatan Dunia, yang kedua adalah pembelian vaksi dari perusahaan vaksin internasional ternama. Dan yang ketiga adalah membuat vaksin sendiri dengan mengandalkan kekuatan ilmuwan Iran.
“Hari ini adalah salah satu hari yang paling menjanjikan bagi bangsa Iran dan itu adalah hari ketika setelah sekian lama upaya penelitian dari ilmuwan terkemuka negara Iran di bidang teknologi dan obat bioteknologi, berhasil membuat vaksin Covid-19. Kami memproduksinya setelah melalui berbagai tahapan, termasuk studi dan model pengujian pada hewan, dan untungnya kami dapat melakukan injeksi pertama pada manusia kali ini,” kata menteri kesehatan Iran.
Baca juga: Haniyah: Negara Arab Masuki Pembicaraan Strategis Dengan Iran