Parlemen Israel Membubarkan Diri

israel

Tel Aviv, Purna Warta – Ketua Parlemen rezim Zionis, Rabu dini hari (23/12), mengabarkan pembubaran Parlemen ke-23 Israel dan Pemilu akan diselenggarakan pada bulan Maret 2021.

Berdasarkan hukum rezim Zionis, pemilihan umum akan diselenggarakan 3 bulan pasca pembubaran Knesset. Dan berdasarkan hal itu, pemungutan suara akan dilakukan tanggal 23 Maret 2021. Ini adalah Pemilu keempat Knesset dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun.

Pembubaran Parlemen terjadi karena tidak adanya kesepakatan antara partai Likud dan Biru-Putih mengenai anggaran.

Benny Gantz, ketua partai Biru-Putih, dalam tweetnya menyatakan, “Hanya untuk lari dari pengadilan, Benjamin Netanyahu memaksa kami ke Pemilu, selainnya hanyalah tipuan. Kami masuk Kabinet demi mempertahankan demokrasi.”

Sementara PM Benjamin Netanyahu, dua hari lalu dalam konferensi bersama Jared Kushner, mengatakan, “Kami telah bekerja keras agar tidak jatuh dalam Pemilu yang tak diperlukan. Kami telah mencapai kesepakatan dengan partai Biru-Putih. Saya kira kesepakatan ini meyakinkan. Ini adalah kesepakatan baik yang bisa melepaskan jerat Pemilu. Namun sangat disayangkan sekali, karena tekanan dalam partai, Benny Gantz mengambil keputusan untuk mundur dari kesepakatan ini. Di tengah krisis Corona, ini akan akan menarik paksa Israel ke Pemilu.”

“Masalah ini telah menyakitiku, seharusnya pemerintah bekerja untuk para warganya. Dengan kerjasama, kami seharusnya kuat. Mereka sedang mempertahankan negara dalam negara,” tambahnya.

Baca juga: Pakistan ke Emirat: Tidak Untuk Israel Sebelum Masalah Palestina Selesai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *