Pasukan Israel Tahan 45 Mahasiswa Universitas Birzeit Karena Kunjungi Keluarga Tahanan

Pasukan Israel Tahan 45 Mahasiswa Universitas Birzeit Karena Kunjungi Keluarga Tahanan

Ramallah, Purna Warta Dalam sebuah langkah yang dikecam sebagai pelanggaran berat terhadap hak kebebasan bergerak mahasiswa Palestina, pasukan Israel telah menangkap puluhan mahasiswa Universitas Birzeit setelah mereka mengunjungi keluarga tahanan Palestina-Amerika Muntaser al-Shalabi di kota Turmus Ayya, utara Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki.

Pusat Informasi Palestina melaporkan pada Rabu malam (14/7), pasukan Israel menculik 45 mahasiswa Birzeit setelah mereka kembali dari kunjungan ke keluarga Shalabi, mengutip sayap mahasiswa gerakan perlawanan Palestina Hamas.

Baca Juga : Israel Tembakkan Rudal ke Pesawat Tempurnya Sendiri Selama Perang Gaza

Ismail al-Barghouthi, koordinator Blok Islam di universitas tersebut, mengatakan bahwa pasukan Israel dengan dua kendaraan komersial mencegat sebuah bus yang membawa para mahasiswa di sebuah jalan di pintu masuk utama Turmus Ayya.

Dia menjelaskan bahwa pasukan rezim kemudian mengumpulkan para mahasiswa dan menyita bus yang mereka tumpangi.

Kotamadya Turmus Ayya juga melaporkan bahwa pasukan Israel mengosongkan bus, mengikat tangan para siswa, menutup matanya dan memeriksa kartu identitas mereka sebelum membawa mereka pergi.

Militer Israel mengklaim para mahasiswa tersebut terlibat langsung dalam kegiatan teroris, termasuk sumbangan uang dari kegiatan organisasi Hamas di Tepi Barat.

Baca Juga : Kelompok Perlawanan Palestina Kecam Pembukaan Kedutaan UEA di Tel Aviv

Kamis lalu (8/7), rezim Israel menghancurkan rumah Shalabi setelah dia dituduh dan dihukum di pengadilan Israel atas keterlibatannya dalam insiden penembakan yang terjadi beberapa bulan sebelumnya di Tepi Barat yang diduduki.

Penghancuran rumah Shalabi memicu bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan Israel yang mengakibatkan sekitar 200 warga Palestina terluka.

Hamas mengecam pembongkaran itu dan menyebutnya sebagai tindakan biadab dan teroris yang dilakukan oleh geng-geng kriminal sementara AS menahan diri dari kritik keras apapun terhadap tindakan Israel. Kedutaan AS di Israel mengatakan, “Seperti yang kami nyatakan berkali-kali, rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu.”

Israel berulang kali menghancurkan rumah warga Palestina yang dituduh terlibat dalam serangan sebagai bagian dari program tindakan hukumnya, yang mana hal tersebut telah dikecam keras oleh warga Palestina dan pembela hak asasi manusia di seluruh dunia.

Baca Juga : Partai Erdogan: Turki Akan Melihat Lebih Banyak Langkah Menuju Hubungan Dengan Israel

Universitas Birzeit Kecam Penahanan Mahasiswa

Setelah insiden hari Rabu (14/7), Universitas Birzeit mengutuk keras penahanan mahasiswanya oleh pasukan Israel, menjelaskan bahwa kendaraan mahasiswa diblokir pada Rabu malam, dan mereka ditangkap dan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui sesudahnya.

“Tindakan semacam itu adalah bagian dari kebijakan sistematis oleh pendudukan Israel yang bertentangan dengan semua hukum dan norma internasional yang menjamin hak siswa untuk bergerak. Ini adalah serangan mencolok yang menyerang martabat dan kebebasan mahasiswa,” kata Universitas Birzeit dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan melalui akun Twitter-nya.

“Kami menyerukan semua organisasi akademik dan hak asasi manusia internasional untuk mendorong pembebasan segera mahasiswa kami, yang dalam beberapa hukum dan konvensi internasional haknya sering dilanggar oleh pendudukan Israel secara teratur dan tanpa henti,” tambahnya.

Baca Juga : Saudi Gelontorkan Rp.400 Triliun demi Senjata asal Inggris sejak Invasi ke Yaman

Perkumpulan Tahanan Palestina (PPS) juga mengecam penahanan tersebut, dengan mengatakan bahwa penargetan militer Israel terhadap mahasiswa Palestina, terutama mereka yang berada di Universitas Birzeit, adalah upaya untuk melemahkan peran kepemimpinan mereka dan hak mereka untuk berpartisipasi dan membela tujuan mereka yang adil.

Kelompok hak tersebut menambahkan bahwa otoritas pendudukan Israel telah mengintensifkan tindakan mereka terhadap mahasiswa Universitas Birzeit, menahan puluhan mahasiswa, dan mengganggu aktivitas belajar mereka, yang merupakan pelanggaran hak mereka dalam pendidikan,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *