Oxfam Peringatkan Kematian Bayi di Gaza Karena Penyebab yang Dapat Dicegah

Oxfam Peringatkan Kematian Bayi di Gaza Karena Penyebab yang Dapat Dicegah

Gaza, Purna Warta Oxfam pada Kamis (23/11) memperingatkan bahwa runtuhnya sistem layanan kesehatan di Gaza, di samping memburuknya kondisi kehidupan, menyebabkan kematian bayi karena penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.

Baca Juga : Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai Berlaku

LSM tersebut mengatakan bayi-bayi berusia tiga bulan “meninggal karena diare, hipotermia, dehidrasi dan infeksi karena para ibu tidak mempunyai dukungan medis dan hidup dalam kondisi yang memprihatinkan tanpa air, sanitasi, pemanas atau makanan”, The Middle East Eye melaporkan .

Organisasi mitra Oxfam di Gaza, Juzoor, mengatakan jaringan dokternya mencatat bahwa “kelahiran prematur telah meningkat antara 25-30 persen, karena perempuan hamil yang mengalami stres dan trauma menghadapi banyak sekali tantangan, seperti berjalan jauh untuk mencari keselamatan, berlari. jauh dari bom dan berdesakan di tempat penampungan yang kondisinya kumuh.”

Badan bantuan tersebut mengatakan bahwa jika jeda kemanusiaan selama empat hari itu benar-benar terjadi, maka hal tersebut terlalu singkat dan rapuh untuk membuat perbedaan yang berarti mengingat besarnya kebutuhan dan kehancuran yang terjadi.

Baca Juga : Perkiraan Utang Perang Israel Akan Melonjak

Ia menambahkan bahwa tanpa peralatan penting dan dukungan medis, bayi prematur dan berat badan kurang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada peluang untuk bertahan hidup.

Israel melancarkan kampanye pemboman terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober, setelah kelompok perlawanan Palestina melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai tanggapan atas kekerasan selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.

Sejak serangan itu, Israel telah membombardir wilayah Palestina, melancarkan serangan darat dan sangat membatasi pasokan air, makanan, dan listrik. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, telah rusak atau hancur akibat serangan Israel.

Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa setidaknya 14.854 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita, telah tewas dan lebih dari 36.000 lainnya terluka dalam serangan Israel.

Baca Juga : Pakar PBB Khawatir atas Serangan terhadap Kritikus Kebijakan Israel di Palestina

Sekitar 207 petugas kesehatan dan 65 warga Palestina termasuk di antara mereka yang tewas. Sementara 7.000 warga Palestina masih hilang.

Menurut laporan tersebut, 60 persen rumah di Gaza hancur atau rusak akibat agresi tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *