Negara Arab Peringatkan Trump Mengenai Relokasi Warga Palestina

Relokasi Warga Palestina

Kairo, Purna Warta – Negara-negara Arab utama telah menyatakan penentangan mereka terhadap proposal Presiden AS Donald Trump untuk relokasi warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat yang diduduki ke negara tetangga, Mesir dan Yordania, dalam keadaan apa pun.

Baca juga: Kesyahidan Muhammad Deif, Insinyur dan Komandan Badai Al-Aqsa

Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan di Kairo, menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, dan Liga Arab menyampaikan sikap bersatu menentang presiden AS tersebut.

Mereka memperingatkan bahwa langkah seperti itu akan mengancam stabilitas regional, berisiko menyebarkan konflik, dan merusak prospek perdamaian serta koeksistensi di antara masyarakatnya.

“Kami menegaskan penolakan kami terhadap [segala upaya] untuk mengorbankan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari warga Palestina, baik melalui aktivitas permukiman, pengusiran, atau aneksasi tanah, maupun melalui pengosongan tanah dari pemiliknya…dalam bentuk apa pun, dalam keadaan apa pun, atau dengan alasan apa pun,” bunyi pernyataan tersebut.

Para diplomat tinggi itu menekankan bahwa mereka berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif di wilayah tersebut, demikian disebutkan dalam pernyataan itu.

Trump mengatakan pekan lalu bahwa ia telah berbicara dengan Raja Yordania tentang kemungkinan membangun perumahan dan relokasi lebih dari 1 juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.

Presiden AS itu menambahkan bahwa ia ingin baik Yordania maupun Mesir — yang berbatasan dengan wilayah yang hancur tersebut — menampung warga Palestina yang mengungsi akibat 15 bulan perang genosida rezim Israel.

Namun, para kritikus mengatakan bahwa saran Trump itu sama dengan pembersihan etnis.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada Rabu menentang gagasan bahwa negaranya akan memfasilitasi pengungsian warga Gaza dan mengatakan bahwa rakyat Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.

Baca juga: Trump dan Teori “Madman” Mencoba Strategi yang Berulang

Trump pada Kamis bersikeras bahwa Mesir dan Yordania akan menerima warga Palestina yang mengungsi dari Jalur Gaza, meskipun kedua negara telah menolak rencananya untuk memindahkan warga Gaza ke sana.

Yordania sudah menjadi rumah bagi beberapa juta warga Palestina, sementara puluhan ribu lainnya tinggal di Mesir. Kementerian luar negeri Mesir dan Yordania telah menolak saran Trump dalam beberapa hari terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *