Tepi Barat, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Palestina telah memohon kepada dunia untuk memberikan perlindungan internasional kepada rakyat Palestina, yang “dihadapkan pada ancaman nyata.”
Ketika berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Gaza, Riyad al-Maliki mengatakan Israel tidak mencari keamanan tetapi ingin menghilangkan peluang pembentukan negara Palestina.
Baca Juga : Ayatullah Khamanei: Badai Al-Aqsa yang Dilancarkan Hamas Ubah Agenda Politik AS di Kawasan
“Jika ya, maka mereka akan memilih perdamaian,” katanya, seraya menambahkan bahwa Israel, dan kabinet Israel secara khusus mempertimbangkan bahwa ancaman strategis yang dihadapi adalah negara Palestina.
“Rakyat kita dihadapkan pada ancaman nyata. Jangan salah. Dengan semua pembicaraan tentang kehancuran Israel, Palestina-lah yang menghadapi rencana untuk menghancurkannya, yang dilaksanakan di siang hari bolong,” situs PBB mengutipnya sebagai pepatah.
Perlindungan terhadap warga Palestina tidak dapat dijamin oleh pasukan pendudukan yang terlibat dalam kejahatan ini, katanya.
“Kita memerlukan perlindungan internasional dan tindakan internasional untuk mengakhiri impunitas guna mencegah terulangnya kejahatan yang terjadi setiap hari dan di siang hari bolong,” katanya. “Apa yang dialami rakyat kami saat ini adalah akibat dari kegagalan komunitas internasional dalam memberikan perlindungan dan akuntabilitas.”
Dia mengatakan dunia juga harus mengakhiri impunitas rezim Israel dan mengadili rezim Israel atas kejahatan perangnya.
Baca Juga : Jihad Islam: Operasi Perlawanan Ungkap Jaringan Spionase Israel di Iran
Maliki mengatakan Israel berusaha mengintimidasi mereka yang mengkritiknya dan membela aturan hukum internasional di seluruh dunia, termasuk pemerintah yang menganggap diri mereka sekutu Israel, sekretaris jenderal PBB dan badan-badan PBB, organisasi hak asasi manusia, dan kemanusiaan.
Pembantaian tidak bisa dibiarkan berlanjut
Selanjutnya dia menyinggung gencatan senjata di Gaza yang sedang berlangsung, dan mengatakan bahwa gencatan senjata tersebut harus menjadi gencatan senjata permanen untuk mengakhiri kekejaman Israel.
“Gencatan senjata harus menjadi gencatan senjata, gencatan senjata permanen. Pembantaian tidak bisa dibiarkan terjadi lagi,” kata Maliki kepada dewan.
“Ini bukan perang,” katanya. “Ini adalah pembantaian yang tidak dapat dibenarkan oleh siapa pun. Ini harus diakhiri.”
“Lebih dari 15.000 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel. Lebih dari 10.000 di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Mereka telah dibunuh oleh Israel. Mereka tidak kehilangan nyawa; itu diambil. Tidak ada seorang pun yang aman di Gaza, tidak anak-anak, tidak dokter, tidak personel kemanusiaan, tidak jurnalis, tidak staf PBB. Mereka dibunuh dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah modern,” katanya.
Baca Juga : Teks Lengkap Pidato Dubes Iran di Majelis PBB; Serukan PBB Tetapkan Zionisme sebagai Rasisme
“Gaza memiliki tempat yang sangat istimewa dalam sejarah nasional kami. Namanya saat ini adalah berapa banyak orang yang mengeja Palestina di seluruh dunia. Itu tidak bisa dihapus. Rakyat kita tidak bisa tercabut darinya. Ke-Palestinaannya tidak dapat diubah. Tidak ada Palestina tanpa Gaza. Gaza berdarah, Gaza menderita, Gaza sakit, namun Gaza tetap hidup. Dan Palestina hidup. Bebaskan palestina. Itulah satu-satunya jalan menuju perdamaian.” Tegasnya.
Dia mengatakan pengepungan di Gaza juga harus diakhiri dan masyarakat di jalur Gaza harus diizinkan kembali ke rumah mereka.