HomeInternasionalPalestinaKorban Tewas di Gaza Meningkat Menjadi 28.176

Korban Tewas di Gaza Meningkat Menjadi 28.176

Gaza, Purna Warta Setidaknya 112 orang tewas dan 173 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban tewas menjadi 28.176, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.

Kementerian dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (11/2) mengatakan setidaknya 67.784 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangan militer brutalnya pada tanggal 7 Oktober.

Baca Juga : Pernyataan Yaman tentang Serangan terhadap Kapal Amerika

Ribuan lainnya hilang dan diperkirakan tewas, terjebak dan hilang di bawah reruntuhan dan di jalan, dengan pasukan Israel mencegah ambulans dan kru pertahanan sipil menjangkau mereka.

Lebih dari 70 persen rumah rusak di Gaza, rumah bagi 2,3 juta orang.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.  Israel telah mengumumkan tujuannya sejak awal operasi untuk menghancurkan Hamas dan kemudian membebaskan tawanan Israel di Gaza, namun setelah lebih dari empat Berbulan-bulan, bukan saja tujuan tersebut belum tercapai, namun keteguhan Israel terhadap kedua tujuan tersebut telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat tersebut.

Para ahli menilai Israel kini berada dalam dilema dan harus memilih antara menghancurkan Hamas atau membebaskan para tawanan. Benjamin Netanyahu, perdana menteri rezim Zionis, berada di bawah tekanan domestik yang sangat kuat dari anggota pemerintahan sayap kanan. Itamar Ben-Gvir, menteri keamanan nasional Israel, dan Bezalel Smotrich, menteri keuangan, telah mengancam untuk meninggalkan pemerintahan jika Netanyahu membuat kesepakatan yang mereka anggap tidak menguntungkan Israel, termasuk pembebasan ribuan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Dia juga mendapat tekanan dari oposisi Benny Gantz, yang bergabung dengan pemerintahan darurat Netanyahu. Dia dan partainya bukan bagian dari koalisi yang lebih luas dan Gantz mengatakan bahwa jika Netanyahu terus mengalah ke sayap kanan, dia akan meninggalkan pemerintahan darurat.

Kemudian ada anggota oposisi lainnya, Yair Lapid, yang mengatakan bahwa jika sayap kanan meninggalkan pemerintahan, partainya siap turun tangan untuk menawarkan jaring pengaman kepada Netanyahu jika itu berarti menyetujui kesepakatan yang akan memulangkan para tawanan. dari Gaza.

Baca Juga : Presiden Iran: Pariwisata Merupakan Akselerator Ekonomi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Sementara Netanyahu bersiap melancarkan serangan besar-besaran ke Rafah, tekanan juga terus meningkat terhadap Netanyahu dari pihak Amerika serta dari keluarga para tawanan dan juga orang-orang yang mengungsi di sisi utara perbatasannya, para ahli percaya bahwa penghancuran Hamas adalah tujuan yang tidak masuk akal.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here