Al-Quds, Purna Warta – Salah satu petinggi resistensi Palestina, Jihad Islami, Dawood Shehab memperingatkan Amerika akan upayanya yang akan gagal setiap kali ingin mensahkan Israel. Hak akan kembali ke yang berhak, tegasnya.
Dalam sesi wawancara dengan al-Ahed, Dawood Shehab menegaskan, “Republik Islam Iran memang riskan karena kebijakan beringas Donald Trump seperti sanksi, blokade dan upaya menjatuhkan pemerintahan.”
“Akan tetapi Trump telah pergi dan Iran menang mengatasi sanksi serta perang ekonomi AS dalam perang melawan Tehran dan poros Mukawamah,” tambahnya.
“Harus dibuka lembaran kalkulasi baru atas Palestina. pemerintahan baru Amerika harus mengambil pelajaran dari (kegagalan) pemerintahan Donald Trump.”
Menanggapi pernyataan Antony Blinken, Menlu AS, Dawood Shehab menjelaskan, “Pernyataan ini adalah tamparan ke wajah pihak yang membuka kran perubahan atas politik dasar Amerika tentang Palestina.”
“Al-Quds adalah ibukota Israel dan Amerika telah mensahkan hal ini,” kata Blinken sebelumnya.
Dengan paksa, menurut pandangan Shehab, Donald Trump memeras uang Arab Teluk Persia sebesar 500 miliar dolar dan mengingatkan, “Bertahun-tahun merampas dan menjarah, pokok utama periode pemerintahan Donald Trump adalah melawan negara-negara Arab moderat.”
“Trump ingin kasus Palestina sirna menghilang begitu saja dan menekan bangsa al-Quds untuk menyerah, tapi bangsa ini terus berdiri membela hak dan dasar-dasar mereka,” jelas petinggi Jihad Islami tersebut.
Baca juga: Pemimpin Jihad Islami dan Qatar Tekankan Komitmen Pembelaan Atas Perjuangan Palestina