Jenazah Sandera Israel Menjadi Hambatan bagi Gencatan Senjata di Gaza

Tahanan 1

Gaza, Purna Warta – Harapan akan gencatan senjata yang berkelanjutan—yang disertai dengan kesepakatan terbaru pertukaran tahanan—masih dibayangi oleh kekhawatiran bahwa perang dapat kembali pecah akibat masalah jenazah sandera Israel dan potensi dimulainya kembali permusuhan.

Pihak perlawanan menegaskan bahwa mereka telah sepenuhnya mematuhi isi perjanjian pertukaran tahanan tersebut, dan selain menyerahkan jenazah yang berhasil dikeluarkan dari bawah reruntuhan, semua tawanan hidup juga telah diserahkan. Perlawanan menambahkan bahwa penyelesaian operasi ini membutuhkan peralatan khusus serta upaya lapangan yang rumit.

Dalam konteks ini, Turki telah mengirim tim yang terdiri dari 81 ahli ke Jalur Gaza untuk membantu menemukan jenazah. Sementara itu, Tel Aviv menyerahkan peta-peta yang diyakini menunjukkan lokasi pemakaman tentaranya yang tewas kepada para mediator.

Masalah ini semakin rumit ketika salah satu jenazah yang diserahkan ke Israel ternyata bukan milik tentara penjajah, melainkan jenazah seorang warga Palestina dari kota Ariha (Yerikho) yang terbunuh sekitar satu setengah tahun lalu dalam operasi pembersihan terowongan.

Menanggapi situasi ini, Yisrael Katz, Menteri Perang Israel, mengancam akan melanjutkan agresi terhadap Gaza jika Hamas tidak sepenuhnya mematuhi isi kesepakatan tersebut. Katz mengatakan bahwa ia telah memerintahkan tentara Israel untuk menyiapkan rencana komprehensif guna melaksanakan apa yang ia sebut sebagai “penghancuran Hamas” jika perang baru pecah.

Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tahap kedua dari rencana tersebut akan dilaksanakan “secara damai jika memungkinkan,” namun memperingatkan bahwa “jika tidak dapat dilakukan secara damai, maka seperti yang telah dikatakan Presiden Trump sebelumnya — ‘gerbang neraka akan terbuka.’”

Di sisi lain, meskipun Washington menyerukan penurunan ketegangan, Trump menegaskan:

“Jika Hamas tidak mematuhi perjanjian, maka ‘Israel’ dapat memulai perang kembali hanya dengan satu kata.”

Trump menambahkan:

“Tentu saja mereka (Israel) sedang mencari dan mengidentifikasi jenazah tentaranya. Semua sandera yang masih hidup telah dikembalikan, dan hari ini mereka juga telah menerima lebih banyak jenazah. Ini adalah proses yang panjang. Beberapa jenazah telah berada di sana selama berbulan-bulan, sebagian masih terkubur di bawah reruntuhan yang harus dibersihkan, dan ada juga yang berada di dalam terowongan bawah tanah yang sangat dalam.”

Kendati demikian, sumber-sumber Ibrani menegaskan:

“Keterlambatan dalam penyelesaian penyerahan jenazah saat ini tidak memengaruhi tahap kedua dari perjanjian tersebut. Hal ini menegaskan komitmen Tel Aviv terhadap perjanjian itu, dan mereka sejak awal telah mengetahui bahwa mengevakuasi seluruh jenazah dalam waktu singkat adalah hal yang sangat sulit.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *