Israel Kekurangan Amunisi Beberapa Sekutunya Larang Penjualan Senjata

israel kekurangan amunisi

Al-Quds, Purna Warta – Israel dilaporkan menghadapi kekurangan amunisi, suku cadang tank, dan buldoser militer karena negara-negara Eropa tertentu secara informal berhenti memasok senjata dan bahan mentah, kata sebuah laporan.

Baca juga: [FOTO] – Rudal-rudal Ganas Hizbullah Buat Iron Dome Israel KO

Surat kabar harian bisnis dan ekonomi Israel, Calcalist, melaporkan bahwa kepemimpinan militer Israel semakin mengkhawatirkan kekurangan amunisi.

Pemasok senjata dari negara-negara Eropa “berhenti memberikan respons terhadap pemasok senjata Israel,” tulis surat kabar tersebut.

Laporan itu juga mengatakan “kekuatan asing besar” yang biasa menjual senjata ke Israel telah menolak memasok bahan mentah kepada rezim tersebut sejak mereka memulai kampanye biadabnya di Gaza pada bulan Oktober. Namun pihaknya tidak memberikan informasi lebih lanjut.

Kanada dan Belgia, kata laporan itu, telah memberlakukan larangan ekspor militer ke Israel. Spanyol juga melarang kapal yang membawa kiriman senjata dari India ke Israel berlabuh di pelabuhannya.

Dikatakan bahwa rezim tersebut kini sangat bergantung pada India sebagai produsen senjata utama di negara tersebut yang mengizinkan pengiriman senjata ke Tel Aviv.

Sebuah laporan mengatakan pada bulan Mei bahwa Munitions India Ltd (MIL) India, sebuah perusahaan sektor publik di bawah Kementerian Pertahanan, diizinkan untuk mengirimkan senjata ke Israel.

Baca juga: Tiga Operasi Yaman terhadap Kapal Amerika dan Israel

Namun di Eropa, meski ada tekanan yang meningkat untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel, Brussels belum mengambil keputusan mengenai masalah ini. Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Uni Eropa, terus memasok kapal selam, kapal perang, kendaraan dan mesin pesawat terbang, serta torpedo kepada rezim tersebut.

Dan Amerika Serikat, sekutu setia Israel, terus menjadi pemasok senjata terbesar bagi mesin perang rezim tersebut yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 38.200 warga Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *