Kairo, Purna Warta – Ismail Haniyah, kepala kantor politik Hamas, dalam pidatonya pada Minggu (30/1) di pertemuan sekretaris jenderal kelompok Palestina di kota Al-Amin, Mesir, menyerukan adopsi opsi habis-habisan dengan perlawanan dan penguatan stabilitas bangsa Palestina dan perjuangan mereka melawan kejahatan penjajah dan pemukim di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki.
Baca Juga : Media-Media Mainstream AS yang Tidak Pernah Lelah dengan Kebohongan
Haniyah menyatakan: Apa yang disebut proses rekonsiliasi telah menemui jalan buntu dan rezim pendudukan telah memperoleh keuntungan darinya dalam 30 tahun terakhir.
Dalam pidatonya pada pertemuan ini, beliau menekankan perlunya rekonstruksi dan pengembangan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), pembentukan majelis nasional baru yang mencakup semua kelompok berdasarkan pemilihan umum yang bebas dan demokratis, serta pembentukan lembaga-lembaga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang didasarkan pada pemilihan presiden dari organisasi pemerintahan sendiri dan Badan Legislatif Palestina.
Kepala kantor politik Hamas sekali lagi menyerukan diakhirinya koordinasi keamanan antara Otoritas Palestina dan pendudukan Zionis dan menghentikan serta melarang pengejaran dan penangkapan kelompok perlawanan Palestina dan faksi politik.
Kepala biro politik Hamas juga menyerukan pembebasan tahanan politik dari penjara Otoritas Palestina dan mengesampingkan perbedaan antara warga Palestina.
Baca Juga : Iran: Hubungan Tehran-Baghdad Yang Kuat Akan Pastikan Keamanan Regional Yang Langgeng
Haniyah menambahkan: Kelanjutan penangkapan politik merupakan penghinaan bagi kita semua, di sisi lain pendekatan perlawanan dan revolusi dilihat sebagai jalan keselamatan bangsa Palestina.
Dia menekankan perlunya memperkuat dan mendukung ketabahan rakyat Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat melawan pendudukan Zionis dan upaya untuk mengakhiri pengepungan Palestina di Jalur Gaza.
Kepala kantor politik Hamas menambahkan: Tuntutan saudara-saudara kita dalam gerakan Jihad Islami untuk membebaskan mereka yang ditangkap atas tuduhan berpartisipasi dalam perlawanan terhadap rezim pendudukan atau karena afiliasi politik adalah tuntutan kita semua dan kita menyetujuinya.
Mengacu pada ketidakhadiran beberapa kelompok Palestina dalam pertemuan ini, Haniyah menyatakan: Absennya kelompok perlawanan Palestina merupakan cacat dalam pertemuan ini, dan strategi kita hanya dapat dilanjutkan dengan persatuan dan berdiri melawan agresi rezim pendudukan.
Dia juga menekankan perlunya mengadopsi rencana nasional yang efektif melawan tindakan rezim Zionis.
Baca Juga : Korea Utara Janji Tingkatkan Hubungan dengan China
Haniyah juga berterima kasih dan mengapresiasi Mesir yang berusaha menciptakan persatuan di antara berbagai kelompok Palestina.
Pertemuan sekretaris jenderal kelompok Palestina diadakan hari ini (Minggu) di Al-Alamin, Mesir, sementara tiga kelompok militan Palestina, termasuk gerakan Jihad Islami, telah memboikot pertemuan tersebut karena kegagalan Otoritas Palestina untuk membebaskan para pejuang dari gerakan ini.