Al-Quds, Purna Warta – Kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan warga Palestina akan menghadapi pelanggaran Israel di Tepi Barat yang diduduki dengan ketabahan dan perlawanan yang lebih besar.
Dalam siaran persnya pada Selasa (22/8), Ismail Haniyeh mengatakan bahwa rakyat Palestina akan menghadapi blokade Israel dan perluasan permukiman kolonial di Tepi Barat yang diduduki dengan ketabahan, ketangguhan dan perlawanan.
Baca Juga : Mantan Jenderal Israel Samakan Perlakuan Rezim Terhadap Palestina dengan ‘Nazi Jerman’; Apartheid
“Tidak ada solusi politik atau keamanan di Tepi Barat setelah apa yang disebut proses politik gagal dan perjanjian Oslo tersebar,” tambah ketua Hamas tersebut.
“Rakyat kami tidak lagi bertaruh pada jalur politik ini, yang telah merugikan perjuangan Palestina dan hak-hak historis kami di Palestina,” tegas Haniyeh.
“Pelanggaran terbaru Israel di Tepi Barat, termasuk menangkap dan membunuh warga Palestina, menghancurkan rumah-rumah dan melanjutkan rencana aneksasi dan Juadisasi di Yerusalem al-Quds tidak akan mematahkan ketabahan dan ketahanan rakyat Palestina,” tegasnya lebih lanjut.
“Tidak ada solusi selain mengakhiri pendudukan Israel atas tanah dan tempat-tempat suci kami,” pungkas pemimpin Hamas itu.
Pasukan Israel melancarkan serangan di berbagai kota di Tepi Barat hampir setiap hari dengan dalih menahan orang-orang Palestina yang oleh rezim disebut sebagai “buronan”. Penggerebekan biasanya berujung pada konfrontasi kekerasan dengan warga.
Baca Juga : PBB: Penguasa Taliban Bunuh Lebih 200 Mantan Tentara dan Pejabat Sejak Pengambilalihan Afghanistan
Lebih dari 200 warga Palestina telah terbunuh tahun ini di wilayah pendudukan Palestina dan Gaza. Mayoritas korban jiwa tercatat di Tepi Barat. Setidaknya 30 orang tewas dalam serangan balasan Palestina terhadap pemukim Israel pada waktu itu.