Dua Tentara Israel Tewas dalam Ledakan di Terowongan Gaza yang Dipasang Jebakan

isarel keot

Al-Quds, Purna Warta – Pada hari Minggu (4/5), pasukan pendudukan mengumumkan bahwa Kapten Noam Ravid (23) dan Sersan Staf Yaly Seror (20) dari unit teknik tempur Yahalom sedang memeriksa pintu masuk terowongan di dalam sebuah bangunan ketika ledakan terjadi pada hari Sabtu. Dua tentara Israel lainnya dari unit yang sama juga terluka, salah satunya dalam kondisi serius.

Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas melakukan operasi bersejarah melawan entitas penjajah sebagai balasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina. Rezim Tel Aviv gagal mencapai tujuan yang dinyatakannya di Gaza, meskipun telah membunuh setidaknya 52.495 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai 118.366 lainnya.

Israel akhirnya menerima syarat perundingan panjang Hamas dalam gencatan senjata Gaza yang dimulai pada 19 Januari. Namun, dua bulan kemudian, Israel secara sepihak melanggar gencatan senjata dan melanjutkan pemboman brutal terhadap Gaza.

Lebih dari 850 tentara Israel tewas selama serangan di Gaza, termasuk 414 dalam invasi darat di wilayah Palestina yang terkepung itu.

Dalam perkembangan terpisah pada hari Sabtu, militer Israel menyatakan telah mengirim puluhan ribu panggilan wajib militer kepada pasukan cadangan sebagai persiapan untuk memperluas agresi terhadap Gaza. Panggilan ini muncul setelah laporan bahwa militer rezim tersebut telah menyampaikan rencana serangan bertahap kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang memerlukan mobilisasi besar-besaran.

Laporan tersebut memicu kekhawatiran di kalangan keluarga tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza. Dalam siaran pers, forum keluarga tawanan memperingatkan bahwa setiap eskalasi perang akan membahayakan nyawa tawanan.

“Ini akan mempertaruhkan nyawa tentara kami dan menuntut harga yang menyakitkan dari puluhan ribu pasukan cadangan serta keluarga mereka,” tulis pernyataan itu.

Einav Zangauker, yang putranya Matan masih ditahan di Gaza, menyatakan Netanyahu “mengirim tentara ke perang yang tidak perlu, perang yang ia tolak untuk diakhiri.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *