Teheran, Purna Warta – Bersamaan dengan peringatan ke empat puluh dua tahun kemenangan Revolusi Islam Iran, pawai mobil, sepeda motor dan pawai perahu apung diadakan di Pulau Bumusa sebagai titik perbatasan paling selatan Iran.
Bersama dengan perayaan hari revolusi Islam Iran di seluruh pelosok wilayah Iran, mobil dan iring-iringan mobil berbaris pada hari Rabu(10/2), tanggal 22 Bahman, di Pulau Bumusa dengan hadirnya para pejabat, berbagai segmen dari warga setempat, militer dan aparat penegak hukum serta para pejabat kota di bundaran Imam Husein, yang dimulai di sebelah Masjid Agung Imam Hassan Mojtaba dengan meneriakkan slogan-slogan “kematian bagi Amerika”, “kematian mati bagi Israel”, “kematian bagi orang munafik”.
Pada 10 Februari tahun ini, terlepas dari wabah corona dan perubahan rencana untuk pawai agung ini, warga pulau Bumusa tetap merayakan hari kemenangan revolusi Islam Iran walaupun dengan cara unik, selain dari ratusan sepeda motor, mobil yang melakukan pawai, perahu pun telah menggelar parade kemenangan revolusi Islam Iran ini.
Ratusan kapal sipil, militer dan polisi bergabung dengan barisan kebesaran dan otoritas bangsa Iran pada tanggal 22 Bahman, bersama dengan mobil dan iring-iringan mobil warga Bumusa di dekat pantai di Teluk Persia.
Peserta acara parade motor, setelah melewati wilayah Saidan, Morvarid dan Rashistan dan melintasi jalan pantai lingkar pulau, mereka memasuki tempat akhir parade, di perkuburan para syuhada.
Di Taman Bunga Para syuhada ini, Reza Pourbabaei, gubernur Bumusa, sebagai pembicara pada saat itu, ketika mengucapkan selamat atas kemenangan revolusi Islam Iran ke-42 Revolusi Islam, dan memuji kehadiran yang meriah dari warga Bumusa dalam perjanjian kembali mereka dengan cita-cita Imam Khomeini, dia berterima kasih sebesar-besarnya kepada warga Bumusa, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan singkat mengenai pelayanan pemerintahan Iran di Bumusa kepada warganya.
Pada akhir pawai 22 Bahman di pulai Bumusa ini, dibacakan resolusi 22 Bahman dalam 9 poin dan para peserta mendukung setiap poin resolusi tersebut dengan disambut Takbir.
Baca juga: Reuters: Cara Perayaan Tidak Membuat Suasana Semangat Acara 22 Bahman Berbeda