Iran Bantah Tuduhan Tak Berdasar Maroko di AIPAC

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh

Tehran, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Iran membantah tuduhan tak berdasar pemerintah Maroko bahwa Iran melakukan aktivitas destabilisasi di Afrika Utara dan Barat.

Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita membuat tuduhan tidak berdasar terhadap Iran selama konferensi tahunan Komite Urusan Publik Amerika Israel (AIPAC) yang dia ikuti melalui tautan video pada hari Kamis (6/5).

Dia juga memuji perjanjian normalisasi yang ditengahi AS antara Tel Aviv dan beberapa negara Arab dan menyatakan kepuasan mereka dengan pakta tersebut.

Baca juga : Kerja Sama Baru Maroko – Israel

Pada hari Sabtu (8/5) juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Karena ketidakmampuannya untuk menyelesaikan masalah regionalnya pemerintah Maroko mendukung rezim kriminal Zionis, dan sekali lagi mengulangi tuduhan palsu dan tidak berdasarnya terhadap Republik Islam Iran.”

“Sangat disayangkan bahwa pada saat dunia Islam membutuhkan persatuan lebih dari sebelumnya pemerintah Maroko sebagai ketua Komite al-Quds saat ini [dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI)] mengalihkan perhatiannya dari masalah utama dunia Islam, yaitu menghadapi perambahan di Masjid al-Aqsa dan membela hak-hak warga Palestina, ” tambahnya.

Baca juga : Militan Zionis Serang Jamaah Palestina di Masjid Al-Aqsa

Ketegangan meningkat di Tepi Barat selama bulan suci Ramadhan dengan adanya bentrokan yang terjadi malam hari di Sheikh Jarrah timur Yerusalem, yang terletak di dekat gerbang Kota Tua Damaskus.

Banyak keluarga menghadapi penggusuran di lingkungan Palestina karena kebijakan perluasan pemukiman ilegal rezim Zionis.

Pada hari Jumat (7/5), bentrokan terjadi di dekat Sheikh Jarrah ketika pasukan Israel menggunakan meriam air yang dipasang pada kendaraan lapis baja untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Setelah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Sudan, Maroko menjadi negara Arab keempat yang mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel dengan ditengahi pemerintahan mantan presiden AS Donald Trump di hari-hari terakhirnya menjabat.

Baca juga : Konflik Sahara Barat Menegang, Maroko Panggil Duta Besarnya untuk Jerman

Kelompok perlawanan Palestina meminta rakyat Maroko dan semua negara Arab lainnya untuk melakukan gerakan protes besar-besaran untuk menolak normalisasi dan mengungkap skandal para kompromis.

Perjanjian normalisasi provokatif antara Israel dan empat negara Arab telah memicu kemarahan di antara orang-orang Palestina yang memandang perjanjian itu sebagai tikaman di punggung mereka dan pengkhianatan atas tujuan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *