Moskow, Purna warta – Rusia telah menyerang perusahaan aeronautika utama Ukraina dengan rudal hipersonik hanya sehari setelah Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap kapal tanker Rusia di Laut Hitam.
Serangan rudal Rusia, yang menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky termasuk rudal hipersonik Kinzhal, menargetkan perusahaan di wilayah Ukraina barat Khmelnytskyi pada hari Sabtu.
Baca Juga : Menlu Iran Dan Pakistan Tandatangani Rencana Strategis 5 Tahun Kerja Sama Komersial
Zelensky mengidentifikasi target serangan balik yang tepat sebagai Motor Sich, pembuat mesin pesawat dan helikopter serta komponen lainnya.
Perusahaan itu adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang diklaim Ukraina diambil alih oleh Kementerian Pertahanan negara itu November lalu.
Perkembangan baru terjadi setelah pada hari Jumat (4/7), sebuah drone laut Ukraina yang berisi bahan peledak menghantam sebuah kapal tanker Rusia, yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan Rusia, di selatan Selat Kerch.
Ukraina mengklaim telah “meledakkan” kapal itu, tetapi media Rusia mengatakan kapal tanker itu tidak rusak parah, tidak ada bahan bakar yang tumpah dari kapal, dan awak kapalnya selamat.
Baca Juga : Ribuan Orang Protes Kebijakan Kabinet Sayap Kanan Israel Selama 31 Minggu Berturut-Turut
Pusat Koordinasi Penyelamatan Laut di pelabuhan Laut Hitam Novorossiysk juga membantah laporan kerusakan parah pada kapal tersebut, dengan mengatakan, “Kapal itu berlabuh, ruang mesin mengalami beberapa kerusakan, tidak terlalu parah.”
Pejabat Krimea juga menolak klaim bahwa jembatan itu terkena serangan.
Sebelumnya pada hari Sabtu (5/7), Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan terhadap kapal sipil, dan menambahkan bahwa tindakan teroris Ukraina telah mengancam nyawa awak kapal dan mempertaruhkan bencana lingkungan berskala besar.
“Rezim Kiev, yang tidak mendapat kecaman dari negara-negara Barat dan organisasi internasional, secara aktif menerapkan metode teroris baru, kali ini di perairan Laut Hitam,” kata juru bicara kementerian Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Angkatan Laut IRGC Terima Pengiriman Sistem Rudal Buatan Sendiri yang Canggih
“Tidak ada pembenaran untuk tindakan biadab seperti itu, mereka tidak akan dibiarkan tanpa jawaban dan penulis serta pelakunya pasti akan dihukum,” tambahnya.
Mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev, juga bereaksi terhadap serangan Ukraina, menyarankan bahwa Moskow akan melancarkan lebih banyak serangan terhadap pelabuhan Ukraina sebagai tanggapan atas serangan Kiev terhadap kapal Rusia di Laut Hitam.