Washington, Purna Warta – Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu (9/3) bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “menyakiti Israel” lebih dari sekedar membantunya dengan tidak berbuat lebih banyak untuk mencegah lebih banyak kematian warga sipil di Gaza, setelah mengatakan Israel memiliki “hak untuk membela” dirinya sendiri.
Selama wawancara dengan Jonathan Capehart dari MSNBC, presiden AS melontarkan beberapa pernyataan yang kontradiktif mengenai perang genosida Israel di Gaza.
Baca Juga : Junta Niger Langgar Perjanjian Militer dengan AS, Sebut Kehadiran Amerika ‘Ilegal’
Biden mengklaim bahwa Netanyahu “memiliki hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas,” namun menambahkan bahwa “dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil.”
“Dalam pandangan saya, dia lebih merugikan Israel daripada membantu Israel,” katanya.
Sejak 7 Oktober, Israel telah menggempur Jalur Gaza dari udara, darat dan laut, menewaskan hampir 31.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, yang terjebak di wilayah yang diblokade tersebut.
Biden telah berulang kali memperingatkan Netanyahu mengenai meningkatnya korban sipil di Gaza sambil terus memberikan bom kepada rezim Israel untuk membunuh warga sipil di tengah terhambatnya bantuan Israel.
Di tempat lain, Biden mengatakan potensi invasi Israel ke kota Rafah di Gaza, tempat lebih dari 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung, adalah “garis merah” baginya, namun mengatakan dia tidak akan menghentikan senjata seperti pencegat rudal Iron Dome yang melindungi pemukim Israel dari serangan roket di wilayah tersebut.
“Tidak ada garis merah (yang mana) saya ingin memotong semua senjata agar tidak memiliki Iron Dome (sistem pertahanan udara) untuk melindunginya,” ujarnya.
Biden mengatakan dia bersedia menyampaikan kasusnya langsung ke Knesset Israel, parlemennya, termasuk dengan melakukan perjalanan lagi ke negara tersebut. Dia melakukan perjalanan ke Israel pada bulan Oktober tak lama setelah perang dimulai.
Namun, dia menolak menjelaskan lebih lanjut bagaimana atau apakah perjalanan tersebut bisa terwujud.
Baca Juga : Yaman Kerja Sama dengan Rusia dan Tiongkok Bongkar Dunia Unipolar
Biden dijuluki “Genosida Joe” oleh pengunjuk rasa Amerika karena dukungan pemerintahannya yang teguh terhadap perang genosida Israel di Jalur Gaza.
Pemerintahan Biden telah mendukung perang Israel di wilayah Palestina sebagai contoh “pertahanan diri” sejak awal perang dan telah memberikan ribuan pengiriman senjata kepada rezim tersebut.
Washington juga telah memberikan hak vetonya terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan rezim pendudukan untuk menghentikan agresinya.