Kabul, Purna Warta –  Juru bicara Taliban mengatakan dalam pesan teks kepada Reuters bahwa tentara Turki harus tinggalkan Afghanistan.

Pernyataan itu adalah konsekuensi  kesepakatan 2020, yang dicapai antara Taliban dan AS untuk menarik semua pasukan asing. Sebagai imbalannya, Taliban berjanji untuk menghentikan serangan terhadap pasukan AS.

Baca Juga : Capres Hemmati: Politisi Silahkan Pergi, Biarkan Ekonom yang Memimpin Iran

“Turki adalah bagian dari pasukan NATO dalam 20 tahun terakhir, jadi mereka harus mundur dari Afghanistan berdasarkan perjanjian yang kami tandatangani dengan AS pada 29 Februari 2020,” kata Suhail Shaheen.

“Afghanistan memiliki hubungan historis dengannya. Kami berharap untuk memiliki hubungan yang dekat dan baik dengan mereka”, ungkapnya.

Semua pasukan asing seharusnya ditarik pada 1 Mei, tetapi Presiden AS Joe Biden bulan lalu menangguhkannya hingga tanggal 11 September..

Taliban memperingatkan bahwa berlalunya batas waktu 1 Mei untuk penarikan penuh telah membuka jalan bagi para militan untuk mengambil setiap tindakan balasan yang mereka anggap tepat terhadap pasukan asing di daerah itu.

Baca Juga : Amandemen Baru, Wanita Saudi Dapat Hidup Sendiri Tanpa Persetujuan Wali Pria

Banyak yang telah memperingatkan bahwa penarikan semua pasukan akan mengintensifkan kekerasan di Afghanistan tanpa adanya kesepakatan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.

Sementara itu, AS dan sekutu NATO-nya mengatakan mereka sedang menjajaki kemungkinan upaya internasional untuk membantu mengamankan bandara Kabul, yang merupakan pintu gerbang utama Afghanistan ke dunia luar.

NATO mengatakan bulan lalu mereka akan menyediakan dana untuk membantu mengamankan bandara, yang mereka katakan sebagai salah satu kunci untuk mempertahankan kehadiran diplomatik dengan Kabul.

Baca Juga : Sana’a: Nasib Pasukan Asing di Yaman Adalah Kematian

Menurut pejabat Turki, Ankara membuat proposal pada pertemuan puncak NATO bulan lalu.

“Dalam kerangka ini, ada pembicaraan yang sedang berlangsung dengan NATO dan Amerika Serikat.”

“Kami bermaksud untuk tinggal di Afghanistan tergantung pada kondisi,” kata Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan, awal pekan ini.

“Apa syarat kami? Dukungan politik, keuangan, dan logistik. Jika ini terpenuhi, kami dapat tetap berada di Bandara Internasional Hamid Karzai,” tambahnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here