Kabul, Purna Warta – Dalam sebuah wawancara dengan pemberitaan Arabi 21, juru bicara Taliban mengatakan bahwa pihaknya siap untuk melakukan normalisasi hubungan dengan semua negara, bahkan Pakistan.
Qari Yusuf Ahmadi, juru bicara Taliban Afghanistan, dalam wawancara dengan website pemberitaan Arabi 21, menekankan bahwa pihak Taliban siap untuk menormalkan hubungan dengan berbagai negara, bahkan negara yang berpartisipasi dalam perang melawan Afganistan.
“Imarah Islam akan menjalin hubungan dengan semua negara, termasuk Pakistan, dalam kerangka saling menghormati dan mempertimbangkan kepentingan nasional,” tambahnya.
Sementara itu, para ahli memperkirakan Islamabad khawatir tentang pengulangan aksi pemerintahan Taliban di Kabul dahulu dan upaya untuk meniru pengalamannya di Pakistan.
“Semua hak yang telah ditentukan Syariah kepada wanita akan diberikan pula kepada mereka,” kata juru bicara Taliban tentang sikap kelompok itu mengenai masalah perempuan.
Menanggapi pertanyaan tersebut, bagaimana pandangan gerakan Taliban terhadap pemerintahan sebelumnya dan kemungkinan menggunakan pegawainya? “Pertama, kita harus menekankan bahwa identitas kita adalah Imarat Islam, bukan gerakan, kedua , ya, sepenuhnya kita menyadari akan kebutuhan untuk merekrut dan memanfaatkan kinerja dari mantan pegawai pemerintah dahulu.”
“Perubahan pertama dan terpenting bagi Taliban adalah perubahan yang akan membawa perdamaian umum dan pengampunan menyeluruh bagi warga negara Afganistan, pembentukan dan pengaktifan kembali lembaga-lembaga pemerintahan serta lembaga bagi kemudahan pelayanan dan penanganan masalah masyarakat.” kata juru bicara Taliban ketika menjelaskan perubahan strategi politik dan sosial berdasarkan pandangan gerakan itu sejak tahun 2001.
Beberapa hari lalu, Zabihullah Mujahid, salah satu pemimpin Taliban, mengatakan bahwa kelompoknya menginginkan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan semua negara.
Dia menambahkan dalam sebuah posting Twitter: “Taliban belum mengatakan apa-apa tentang upaya untuk memutuskan hubungan perdagangan dengan negara mana pun, dan semua ini adalah rumor dan tidak benar.”
Pernyataan itu muncul saat sebagian besar negara Barat dan Eropa menarik diplomat mereka dari Afghanistan dan belum mengomentari kelanjutan kehadiran diplomatic mereka.
Mujahid telah mengatakan dalam konferensi pers pertamanya bahwa Taliban tidak akan membalas dendam pada siapa pun. Sekarang perang telah berakhir dan semua orang yang menentang Taliban telah diampuni. Taliban tidak memiliki permusuhan dengan siapa pun dan permusuhan telah berakhir.
Dia bahkan mengatakan bahwa penting bagi kita untuk memastikan keamanan kedutaan dan keamanan semua lembaga asing dan dalam negeri. Negara asing harus yakin bahwa Afghanistan tidak akan menjadi tempat perdagangan narkoba, dan berbagai negara harus membantu pemerintah menemukan upaya alternative membangun kembali Afganistan.